PERTANIAN

Kementan: 2,6 Juta Kartu Tani Sudah Didistribusikan di Jawa Tengah

MONITOR, Jateng – Persiapan penerapan Kartu Tani terus dilakukan pemerintah. Di Jawa Tengah, Kartu Tani yang telah didistribusikan sebanyak 2,6 juta lembar. Kementerian Pertanian memastikan penerapan Kartu Tani akan efektif pada 2021.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin LImpo berharap dimasa transisi ini petani bisa mempelajari dan memahami mekanisme Kartu Tani.

“Kartu Tani sebenar mempermudah petani dalam mendapatkan bantuan, dalam hal ini pupuk subsidi. Dan dengan Kartu Tani kecurangan akan diminimalisir. Sehingga pupuk subsidi benar-benar bisa diterima petani yang membutuhkan,” katanya.

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan dengan Kartu Tani distribusi akan lebih tepat sasaran.

“Dengan Kartu Tani, pendistribusian pupuk subsidi akan semakin baik. Semakin tepat sasaran, dan langsung terima penerima manfaat. Memang ada perubahan pola, tapi kita yakin proses ini tidak akan menyusahkan, justru petani akan banyak dibantu,” katanya.

Sarwo Edhy pun berharap petani mengetahui dengan baik manfaat Kartu Tani.

“Sebagai tahap awal, Kartu Tani memang untuk menyalurkan pupuk subsidi. Tapi sebenarnya manfaatnya lebih dari itu. Dengan Kartu Tani pemerintah akan mudah menyalurkan bantuan. Karena Kartu Tani menjadi data buat penerima bantuan,” katanya.

Di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi menegaskan program Kartu Tani tetap jalan, khususnya untuk pembelian pupuk subsidi

“Kita jalan terus. Pupuk ini kan subsidi, barang yang dibatasi, barang yang harus diawasi dan sasarannya harus tepat, maka yang sesuai itu ya kartu tani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jateng, Suryo Banebdro.

Petani di Jateng, jelas Suryo, jumlahnya mencapai 2,8 juta jiwa. Jumlah kartu yang sudah terdistribusi sudah mencapai 2,6 juta petani, sementara yang belum mendapatkan sekitar 200 ribu petani.

Selain kartu, imbuh Suryo, Pemprov juga memberi pendamping karena menyangkut penggunaan teknologi. Hal itu agar petani tidak gaptek alias gagap teknologi.

“Gaptek kan jadi malas. Saat ini belum biasa padahal kita saat ini hidup pada masa digitalisasi maka petani juga harus siap menggunakan teknologi,” ucap Suryo.

Recent Posts

Spesial Hari Santri, Kemenag Buka Pendaftaran Diklat Online Pembuatan Konten Medsos dan AI

MONITOR, Jakarta - Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) SDM Kementerian Agama membuka pendaftaran diklat online pembuatan…

5 jam yang lalu

Akad Massal KUR 800.000 Debitur Digelar, Menteri UMKM Optimistis Lapangan Kerja Makin Luas

MONITOR, Surabaya - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,…

8 jam yang lalu

Pemerintah Akan Putihkan Tunggakan BPJS, DPR: Harus Berkeadilan dan Bebas Fraud

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, memberikan pandangannya terkait rencana…

9 jam yang lalu

Timor Leste Tuntaskan Analisis Risiko Impor 2025! Peluang Ekspor Unggas Indonesia Makin Meningkat

MONITOR, Jakarta - Proses Import Risk Analysis (IRA) yang dilakukan delegasi Ministry of Agriculture, Livestock,…

10 jam yang lalu

Pemerintah Tambah Anggaran untuk BLT, DPR: Perkuat UMKM dan Ekonomi Kerakyatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah menyambut baik langkah pemerintah mengalokasikan…

10 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Predikat Tertinggi di APQO 2025, Bukti Nyata Sinergi Inovasi Korporasi dengan Asta Cita Presiden Prabowo

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali mengukir prestasi internasional yang sekaligus menjadi…

12 jam yang lalu