PERTANIAN

Petani Jabar Diminta Tunggu Distribusi Pupuk Subsidi

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian meminta petani di Jawa Barat menunggu distribusi pupuk bersubsidi. Apalagi PT Pupuk Holding Company Indonesia sudah memastikan stok pupuk subsidi untuk wilayah Jawa Barat masih tersedia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian akan selalu mengusahakan agar kebutuhan pupuk petani tercukupi.

“Kementerian Pertanian tidak tinggal diam menanggapi kekurangan pupuk. Kita juga mengajukan penambahan anggaran dan telah disetujui. Saat ini masih dalam proses. Sedangkan stok pupuk sendiri dijamin masih tersedia, khususnya di wilayah Jawa Barat,” kata Mentan SYL, Minggu (27/9/2020).

Pernyataan tersebut dipertegas oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy.

Menurut Sarwo Edhy, sambil menunggu proses penambahan anggaran untuk pupuk subsidi, Ditjen PSP juga menyiapkan skema realokasi pupuk subsidi sesuai kebutuhan petani. Yaitu, dengan menarik menarik stok pupuk Desember ke September.

Menurutnya, realokasi pupuk akan dilakukan bertahap berdasarkan Surat Dirjen Nomor B-516.SR.320/B/08/2020 tanggal 18 Agustus 2020.

“Selain itu, kita juga berharap petani bisa memanfaatkan pupuk yang stoknya masih tersedia. Misalnya stok pupuk urea tidak mencukupi, petani bisa memanfaatkan pupuk NPK yang yang stoknya masih banyak,” katanya.

Sementara tersedianya stok pupuk subsidi untuk wilayah Jawa Barat disampaikan Manager Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih.

Menurutnya, sebagai salah satu produsen Pupuk yang mempunyai wilayah tanggung jawab di wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah, PT Pupuk Kujang menjamin stok pupuk bersubsidi maupun non subsidi dalam kondisi aman.

“Stok Pupuk untuk Jawa Barat dan Jawa Tengah aman hingga Musim Tanam Kedua dan siap disalurkan kapanpun sesuai dengan alokasi, sehingga petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya,” ujarnya.

Menurutnya, stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang lini III Kabupaten Garut, sampai dengan 17 September 2020 mencapai 4.423 ton, atau 674% dari ketentuan dua minggu kedepan.

Adapun kesiapan stok urea bersubsidi untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah Sampai dengan 17 September 2020, lanjut Ratu, tercatat sebanyak 140.628 ton atau 1284% dari ketentuan Distan sebesar 10.953 ton.

Ratu menambahkan, pupuk bersubsidi teralokasi sesuai data yang tercantum pada Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) yang diatur Pemerintah.

Untuk memenuhi kebutuhan petani, diungkapkan Ratu, selain menyiapkan stok pupuk bersubsidi, Pupuk Kujang juga menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis Urea, NPK dan Organik di setiap kios yang setiap saat dapat diperoleh petani yang membutuhkan.

Recent Posts

Fraksi PKB Siap Kawal Rencana Supian Suri Bangun Rumah Didik di Eks Lahan SDN Pondok Cina

MONITOR, Depok - Rencana Walikota Depok, Supian Suri memanfaatkan lahan eks SDN Pondok Cina menjadi…

55 menit yang lalu

Petugas Haji Diminta Jaga Kekompakan Layani Jemaah

MONITOR, Makkah - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta segenap petugas haji untuk meluruskan niat dan…

1 jam yang lalu

Kemenperin Dukung Pengawasan Ketat di PLB dan KB untuk Lindungi Industri Dalam Negeri

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menyatakan dukungan terhadap langkah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian…

1 jam yang lalu

Balai Kemenperin Raih Akreditasi Internasional

MONITOR, Jakarta - Ketepatan hasil uji laboratorium memegang peranan penting dalam berbagai sektor industri, mulai…

2 jam yang lalu

DPR Sebut Penangkapan Pelaku Grup Fantasi Sedarah Hentikan Normalisasi Penyimpangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menyoroti langkah cepat Badan Reserse Kriminal…

4 jam yang lalu

UIN Ar-Raniry dan Kemenparekraf Kerja Sama Perkuat Ekonomi Kreatif Kampus

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh terus memperluas kiprah dalam pengembangan…

5 jam yang lalu