JAWA TIMUR

Terbanyak Secara Nasional, Provinsi Jatim Penerima WTP 5 Kali Berturut- turut

MONITOR, Surbaya – Setelah menerima penghargaan opini wajar tanpa pengecualian atau WTP yang ke sembilan dari BPK RI pada Juni lalu, Provinsi Jawa Timur pun berhasil masuk ke jajaran daerah yang dikategorikan sebagai penerima WTP minimum 5 kali berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI.

Penghargaan ini diserahkan secara virtual oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati pada acara Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2020 secara virtual pada Selasa (22/9) pagi.

Selain Provinsi Jawa Timur, penghargaan yang sama juga diberikan kepada beberapa daerah lain yaitu Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jombang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sidoarjo, Tuban, Kota Batu, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto dan Kota Surabaya. Total ada 22 kabupaten/ kota yang tercatat lima kali berturut meraih WTP. Sehingga Jawa Timur tercatat sebagai provinsi terbanyak peraih WTP lima tahun berturut- turut yaitu sebanyak 23 daerah, sementara provinsi lain seperti Jabar 18 daerah dan Jateng 17 daerah.

Disamping itu, Kota Blitar juga berhasil masuk ke dalam ketegori daerah penerima penghargaan Opini WTP sepuluh kali berturut- turut oleh BPK RI.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada ASN Pemprov, Pemkab dan Pemko yang merupakan wujud kerja keras seluruh pihak dan ASN di Pemprov Jatim dan kabupaten – kota se – Jatim. Dia berharap, predikat yang diterima ini dapat menambah semangat seluruh jajaran Pemprov, Pemkab dan Pemko se Jatim untuk bekerja dan melayani masyarakat lebih baik lagi.

​”Ini menjadi pelecut kami untuk terus meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan Provinsi Jatim. Begitu juga kabupaten/ kota. Tidak hanya efektif, tapi juga efisien, akuntable, dan transparan,” kata Khofifah.

​“Tanggung jawab kita berat, tanpa diringi komitmen, integritas, profesionalitas, dan transparansi tata kelola, maka penghargaan WTP ini tidak akan bisa kita raih,” lanjutnya.

Sementara itu, Menkeu RI Sri Mulyani dalam arahannya menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras semua lembaga pemerintahan baik dari Kementerian Pusat hingga pemerintah daerah atas kerja keras, utamanya dalam hal ketertiban akuntansi dan laporan keuangannya.

Dirinya mengingatkan, walaupun di tengah pandemi ini banyak yang dilakukan secara Work From Home atau WFH, semua laporan harus tetap menjaga prinsip transparansi.

“Walaupun WFH kualitas akuntabilitas keuangan negara tidaklah menurun. Percepatan tetap harus dijalankan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip transparansi,” tutur Sri Mulyani.

Dengan demikian, ia berharap laporan APBN maupun APBD 2020 bisa terus terjaga kevalidannya hingga saat ini.

Recent Posts

Peringati Harkitnas, Wamenag Nyatakan Dukung Program Prabowo

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN)…

2 jam yang lalu

Harkitnas 2025, Pertamina Komitmen Wujudkan Kemandirian Energi

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di halaman Kantor…

3 jam yang lalu

Jelang Sidang Isbat Zulhijah 1446 H, Kemenag Jalin Sinergi dengan PBNU dan Ulama Aceh

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menjalin sinergi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan para…

5 jam yang lalu

MyPertamina Tebar Hadiah! Menangkan Paket Haji, Umrah, Mobil dan iPhone

MONITOR, Jakarta - Tahun ini, impian menunaikan ibadah Haji Furoda tanpa antri bisa jadi kenyataan hanya…

7 jam yang lalu

Seluruh Jemaah Terpisah Rombongan Sudah Diberangkatkan dari Madinah ke Makkah

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah menyelesaikan…

8 jam yang lalu

Indonesia Gabung BRICS, Menperin Nilai Akan Dampak Positif Bagi Industri Manufaktur

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai dengan begabungnya Indonesia di dalam kelompok…

9 jam yang lalu