POLITIK

Sekjen PDIP Sebut Mendikbud Tak Paham Arti Sejarah

MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto, menyebut bahwa Mendikbud Nadiem Makarim tidak memahami arti dan makna sejarah bagi perjalanan sebuah bangsa.

Hal itu disampaikan Hasto saat menanggapi wacana Kemendikbud yang akan mereduksi mata pelajaran Sejarah di jenjang SMA dan SMK pada Kurikulum 2021 mendatang.

Hasto mengungkapkan bahwa PDIP monolak keras berbagai bentuk pragmatisme pendidikan, termasuk menghilangkan atau mereduksi mata pelajaran Sejarah dari Kurikulum SMA dan SMK.

“Mendikbud Nadiem Makarim tidak paham bagaimana api perjuangan kemerdekaan bangsa lahir atas pemahaman sejarah dan kemudian memunculkan kesadaran kritis untuk melawan penjajahan, melawan kapitalisme, imperialisme dan kolonialisme,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu (20/9/2020).

Hasto menjelaskan, sejarah itu tentang peradaban suatu bangsa. Menurut Hasto, sejarah mempertemukan masa lalu, mengambil nilai, cita-cita dan akar kebudayaan suatu bangsa dari masa lalu, kemudin dirangkai dengan kondisi saat ini dan terciptalah cita-cita masa depan sebagai satu benang merah sejarah peradaban bangsa.

“Bung Karno dalam pembuangan di NTT dan Bengkulu, paling gemar mengajar sejarah. Sejarah yang membangun cita-cita kemerdekaan, sejarah yang mengangkat akar nusantara sebagai bangsa besar yang mewarnai peradaban dunia,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Hasto, PDIP pun sangat menyesalkan bagaimana sosok seperti Mendikbud Nadiem Nakarim memiliki kesadaran yang rendah tentang makna sejarah tersebut.

“Kalau kita berkunjung ke museum, seluruh kader PDI Perjuangan diajarkan suatu pesan, ‘anda boleh meninggalkan gedung museum sejarah, tetapi jangan pernah meninggalkan sejarah’. Suatu bangsa akan kehilangan masa depan apabila meninggalkan sejarah,” katanya.

Hasto menyampaikan, PDIP meminta kepada Mendikbud untuk melihat pendidikan dalam pengertian luas, yakni pendidikan yang meletakkan dasar budi pekerti, pendidikan karakter bangsa, sebagai dasar dari kemajuan dan dengannya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berjalan beriringan sesuai sejarah dan kebudayaan bangsa.

“Belajarlah dari para pendiri bangsa. Belajar ilmu pengetahuan dan teknologi dari Barat dan berbagai belahan dunia lainnya, namun membumikan setiap pengetahuan pada akar sejarah dan kebudayaan bangsa,” ungkapnya.

Recent Posts

Seleksi CPNS Kemenkumham, Panitia Sedia Layanan Pelaporan Kecurangan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tengah melaksanakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil…

9 menit yang lalu

Kementerian PU Bangun Saluran Irigasi Semantok Kiri

MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…

5 jam yang lalu

Timnas Futsal Putri Raih Posisi Ketiga di Ajang Bergengsi Kawasan Asia Tenggara

MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…

5 jam yang lalu

Kemendes Pastikan Info Rekrutmen PLD 2024-2025 di Medsos Hoaks

MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…

6 jam yang lalu

Adies Kadir Sebut Pimpinan KPK Terpilih Berdasarkan Pengalaman Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…

6 jam yang lalu

Kesamaan Pesan Puan dan Prabowo di Forum G20 Jadi Orkestrasi Komitmen RI Perangi Kelaparan

MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…

6 jam yang lalu