PEMERINTAHAN

Tinjau Boja Farm Bogor, Wamendes Harap Pertanian Organik Sejahterakan Petani

MONITOR, Bogor – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie setiadi meninjau lokasi kebun pertanian organik Boja Farm di Desa Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (17/9/2020).

Dalam kunjungannya ini, Wamendes Budi Arie takjub dengan luasan lahan yang menghiasi berbagai jenis tanaman pertanian yang dikelola dengan cara organik atau tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia.

“Kita bisa melihat potensi yang luar biasa ini. Tanahnya subur dan lokasinya indah serta berbagai macam tanaman ada disini. Yang susah dicaripun ada disini. Ada beragam sayuran, buah-buahan, rempah hingga tanaman herbal,” katanya.

Adapun tanaman yang sempat didatangi oleh wamen diantaranya yakni tanaman herbal Stevia yang bercitarasa manis dan bisa digunakan sebagai pengganti gula.

“Ada juga bawang dayak yang memiliki sejumlah khasiat bagi tubuh dan sejumlah tanaman lainnya,” katanya.

Selain tanaman, Wamendes takjub juga dengan pemasaran produk Boja Farm yang sudah masuk ke supermarket, transmarket. Bahkan produknya juga dijual secara online.

“Kelebihannya, produk dari Boja Farm ini ditanam secara organik,” katanya.

Wamendes Budi Arie menilai bahwa pertanian organik itu akan menjadi prospek bisnis dimasa depan. Pasalnya, kebutuhan produk-produk pertanian organik terutama dalam isu kesehatan sudah sangat menjanjikan.

“Pertanian organik bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Saya berharap, potensi yang ada desa bisa terus dikembangkan. Apalagi, di kebun pertanian organik Boja Farm ini bisa menjadi Agrowisata dan peternakan,” katanya.

Sementara itu, CEO Boja Farm John Tumiwa menyebutkan bahwa kawasan kebun pertanian organik Boja Farm memiliki total luasan lahan seluas 15 Hektar dengan luasan area tanaman seluas 8 hektar.

“Ada beragam jenis tanaman organik. Tanaman herbal sebanyak 60 jenis, sayuran 6 jenis dan buah-buahan ada 46 jenis. Untuk jenis tanaman herbal, kita sudah buat produk dalam kemasan dan kita pasarkan ke luar negeri seperti Amerika dan Kanada. Untuk tanaman lainnya kita masih lokal,” kata John.

Recent Posts

Puan Dorong Pemerintah Bertindak Soal Ancaman Gugatan Brasil Terkait Kematian Turis Juliana di Rinjani

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menanggapi isu yang berkembang terkait ancaman gugatan yang…

3 jam yang lalu

Dukung Program PKG, Kemenag Libatkan Jutaan Siswa dan Santri

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag mendukung Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi…

4 jam yang lalu

Terjadi Lagi Kapal Tenggelam di Selat Bali, DPR Desak Audit Menyeluruh Sistem Keselamatan Pelayaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri menyampaikan keprihatinan mendalam…

5 jam yang lalu

Karantina Kepri dan Bea Cukai Bersinergi Musnahkan Komoditas Ilegal

MONITOR, Jakarta - Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau…

6 jam yang lalu

Tak Perlu Nunggu Puluhan Tahun untuk Sertifikasi, 33 Ribu Lebih Guru Kemenag Ikut PPG 2025

MONITOR, Jakarta - Bukan lagi mimpi! Kini guru-guru Kementerian Agama tak perlu menunggu hingga puluhan…

7 jam yang lalu

Prihatin Insiden Kapal Tenggelam di Selat Bali, Puan Minta Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Transportasi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tenggelamnya Kapal…

8 jam yang lalu