MONITOR, Jakarta – Penyerang Syekh Ali Jaber dikabarkan menderita gangguan jiwa. Publik sudah menduga alasan kejiwaan akan menjadi ‘benteng’ bagi oknum pelaku penyerang dalam menerima hukuman pidana.
Politikus senior Fahri Hamzah juga keberatan jika pelaku kasus penyerangan ulama disebut gila. Menurut Fahri, status kejiwaan gila bisa direkayasa, apabila ditanyakan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Pesan tersebut ditujukan Fahri kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.
“Pak Mahfud MD yth, untuk mengetahui orang itu gila, jangan tanya keluarga dan tetangganya. Sebab bisa direkayasa. Tapi tanya asosiasi psikolog dan dokter jiwa yang disumpah untuk tugas itu,” kata Fahri Hamzah memberikan saran, Rabu (16/9).
Fahri terlihat tidak ingin menyepelekan kasus penyerangan terhadap ulama. Ia pun meminta agar hasil pemeriksaan pelaku diungkap ke publik.
“Mohon perhatian. Kalau bisa hasil pemeriksaanya dibuka. Ini isu besar,” tukas mantan Wakil Ketua DPR RI ini.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat beragama agar selalu menjaga kerukunan dan kedamaian…
MONITOR, Jakarta - Anggota BKSAP DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyuarakan dukungan terhadap Kampanye 16…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai melakukan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mengingatkan agar semua prajurit TNI…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Pemerintah untuk terus berkomitmen dalam…
MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara terkait peristiwa penembakan terhadap Siswa SMK…