HANKAM

Dua Jet Tempur TNI Awasi Perbatasan RI-RDTL-Australia

MONITOR, Kupang – TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan dua pesawat tempur F-16 untuk menggelar operasi perbatasan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Republik Indonesia (RI), yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Australia.

“Dua pesawat F-16 itu sudah mulai melaksanakan operasi patroli perbatasannya sejak Senin (14/9/2020) kemarin dan hari ini memasuki hari kedua,” ungkap Komandan Lanud El Tari Kupang, Kolonel Pnb Bambang Juniar Jupiter, kepada wartawan di Kupang, NTT, Selasa (15/9/2020).

Bambang menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi perbatasan itu akan digelar selama empat hari berturut-turut hingga Kamis (17/9/2020) nanti, dan tanpa mematikan mesin saat mendarat di hangar Lanud El Tari Kupang untuk pengisian bahan bakar.

Jet tempur F-16 itu, menurut Bambang, merupakan jet tempur yang bermarkas di Skuadron 3 Lanud Iswahjudi Madiun.

Bambang mengatakan bahwa kedatangan dua pesawat tempur milik TNI AU itu dalam rangka mendeteksi kemungkinan pelanggaran udara yang dilakukan pesawat asing, termasuk kegiatan ilegal yang dilakukan oleh orang-orang tak bertanggungjawab di wilayah perairan provinsi NTT yang berbatasan dengan kedua negara tersebut.

Bambang menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ditemukan adanya pelanggaran kedaulatan atau tindakan-tindakan ilegal yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

“Namun apabila ditemukan akan dilakukan penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Bambang menjelaskan, lokasi operasi selama empat hari itu mulai dari bagian selatan perbatasan Indonesia-Australia dan juga perbatasan Indonesia-Timor Leste yang berada di bagian Tmur.

Menurut Bambang, operasi tersebut merupakan operasi lanjutan dari rencana operasi perbatasan yang diinisiasi oleh Koops AU 3 di Biak, Papua.

Selama operasi, TNI AU juga melibatkan satu unit heli tempur Caracal dari Lanud Atang Sendjaja Bogor dan juga satu unit pesawat CN 235 yang sudah berada di Lanud El Tari Kupang dari Minggu (13/9/2020).

Sebelumnya, pada Jumat ((11/9/2020) pekan lalu, satu unit pesawat pengintai yakni CN 235 dari Skuadron Udara 27 Lanud Manuhua Biak juga sudah melakukan proses pengintaian di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia III dan tak ditemukan adanya pelanggaran lalu lintas laut maupun udara.

Recent Posts

Sambut Kedatangan Petugas Haji, Dirjen PHU Ucap Teriamakasih dan Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menyambut kedatangan…

3 jam yang lalu

Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Terima Kunjungan Kerja Asdep Kemenko Bidang Perekonomian RI

MONITOR, Cikampek - Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti terima kunjungan kerja Asisten…

9 jam yang lalu

Menperin Tunjukkan Cinta Produk Dalam Negeri di World Expo Osaka 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menunjukkan komitmennya dalam mencintai dan…

11 jam yang lalu

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

15 jam yang lalu

Sekjen Partai Gelora Yakin Suatu Saat Nanti akan Tercipta Perdamaian di Tanah Palestina

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…

16 jam yang lalu

Tilawati Kukuhkan Standar Baru Guru Al-Qur’an Lewat LSP dan JAMHATI

MONITOR, Jakarta - Gerakan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia memasuki babak baru. Melalui Silaturahim Tilawati Nasional…

21 jam yang lalu