NASIONAL

Pengamat: Rajawali Bukan Pasukan Khusus

MONITOR, Jakarta – Rajawali bukan pasukan khusus, melainkan para agen Badan Intelijen Negara (BIN) yang memiliki kemampuan tempur untuk menghadapi ancaman saat melaksanakan operasi di lapangan, terutama di wilayah gawat.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Intelijen dan Militer, Susaningtyas Kertopati, saat menanggapi polemik munculnya sekelompok orang bersenjata lengkap di acara Inagurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan peresmian Patung Bung Karno di Plaza Utama Kampus STIN, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020) lalu.

Wanita yang akrab disapa Nuning itu mengungkapkan bahwa sebagaimana diketahui, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara menyebut bahwa STIN sebagai sumber utama SDM untuk BIN.

Oleh karenanya, menurut Nuning, STIN terus mengembangkan pendidikan serta pelatihan untuk mencapai tujuan agar BIN dapat mencapai kemampuan intelijen berkelas dunia. 

“Intelsus Rajawali bukan pasukan khusus, namun taruna/taruni dan para agen lulusan STIN dan Seno (BIN) yang terpilih dididik untuk memiliki kemampuan Intelsus termasuk kemampuan Intelpur,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Jakarta, Minggu (13/9/2020).

Dosen Intelijen Universitas Pertahanan itu mengatakan bahwa mereka yang akan dikirim ke tempat penugasan guna melaksanakan operasi intel, penting untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi ancaman.

“Jangan sampai suatu ketika saat hadapi kelompok bersenjata tak paham mengatasinya. Contohnya di Papua yang memiliki titik wilayah gawat (spot merah),” kata Nuning.

Dengan pertimbangan ancaman dan medan tugas yang akan dihadapi seperti di Papua tersebut, Nuning menyampaikan, maka mereka perlu dibekali kemampuan Intelsus dan Intelpur sehingga lebih siap pada saat bergabung dengan satgas TNI/Polri yang ada disana. 

“Seharusnya kita bangga siswa STIN memiliki soft skill yang hebat. Siswa STIN pantas dan harus memiliki keterampilan seperti ahli bela diri, siber dan keahlian Forecasting dan lain-lain. Keahlian seperti ini diperlukan kelak ketika mereka terjun di lapangan,” ujarnya.

Lagipula, lanjut Nuning, hal itu menunjukkan bahwa intelijen Indonesia tidak kalah dengan 11 Badan Intelijen terbaik dunia yakni MI6, CIA, GRU, DGSE, ISI, Mossad, CSIS, BND, ASIS, R&AW dan MSS China.

“Apalagi akan ada kedeputian baru yang membidangi ASN. Kedeputian baru ini juga harus memiliki tenaga-tenaga ahli di bidang psikiatri dan psikologi forensik yang paham tentang ilmu perilaku atau profilling, sosiolog yang memahami perilaku sosial aparatur negara,” ungkapnya.

Nuning berharap, pro kontra atau polemik yang muncul terkait intelsus Rajawali bisa menjadikan BIN semakin kuat dan profesional. Sebab, Nuning menegaskan, Negara tangguh bila Intelijennya kuat.

“Era Kepemimpinan Jenderal Pol (P) Prof. Budi Gunawan banyak kemajuan dicapai terutama pengembangan SDM dan teknologinya,” ujarnya.

Seperti diketahui, di acara Inagurasi Peningkatan Statuta STIN dan peresmian Patung Bung Karno di Plaza Utama Kampus STIN, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9/2020) lalu, muncul sekelompok orang bersenjata lengkap.

Hal itu terlihat dari video singkat yang dibagikan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, di akun Instagram pribadinya.

Recent Posts

Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi dengan Bank SulutGo

MONITOR, Jakarta - PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan…

13 menit yang lalu

Menhan Prabowo Gelar Acara Halalbihalal dan Pengarahan Pegawai Kemhan

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halalbihalal dan Pengarahan kepada sejumlah 1.000…

1 jam yang lalu

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…

8 jam yang lalu

Nasyiah-KPPPA Dorong Agen ASI Eksklusif di Lingkungan Kementerian-Lembaga

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…

10 jam yang lalu

Irjen Kemenag Harap Auditor Bisa Jadi Mitra Inovasi Pengembangan Diferensiasi Pendidikan Agama

MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…

11 jam yang lalu

Fahri Hamzah: Akademisi Jika Terjun ke Arena Politik, Ganti Baju Dulu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…

12 jam yang lalu