MONITOR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat keputusan tegas dengan menarik rem darurat, menyikapi tingginya kasus Covid-19 di Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan Anies yakni memberlakukan kembali status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di ibu kota.
Kebijakan Anies mendulang berbagai reaksi publik. Ada yang mendukungnya, sebagian ada juga yang menentang bahkan mencela keputusan yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.
Misalnya, Pengamat Politik Yunarto Wijaya. Ia menyebut, dibalik keputusan tersebut, secara tidak langsung sang kepala daerah telah menyadari bahwa dirinya gagal menekan kasus Covid-19 di daerahnya.
“Ketika ada kepala daerah tarik rem darurat, ya berarti dia sadar telah gagal,” kata Yunarto Wijaya, dalam keterangannya di Twitter, Jumat (11/9).
Ia berharap, hal tersebut merupakan bentuk kesadaran sang kepala daerah bukan hanya sekadar mencari panggung agar terlihat berbeda.
“Hal positif kalo ini adalah bentuk kesadaran buat progres lebih baik, jadi sampah kalo cuma dijadikan panggung buat nampang dan tampil sekedar beda,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat jumlah produksi hasil perikanan hingga Oktober…
MONITOR, Jabar - Komisi IV DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap penyusunan Peraturan Presiden (Perpres)…
MONITOR, Jakarta - Dalam peringatan Hari Anak Nasional Sedunia yang diperingati setiap 20 November, kenyataan…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang…
MONITOR, RIYADH - King Faisal Specialist Hospital & Research Centre (KFSHRC) telah meluncurkan Layanan Patologi…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) mengerahkan 5.940…