JABAR-BANTEN

Ada AUTP, Petani Cianjur Diajak Asuransikan Lahan Pertanian

MONITOR, JakartaKementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengajak para petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Ajakan ini disampaikan mengingat sejumlah lahan pertanian di Cianjur mengalami kekeringan dan terancam gagal panen akibat musim kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebut ada tiga wilayah kecamatan yang sudah melaporkan dampak akibat kemarau, yaitu Kecamatan Cibeber, Kecamatan Cibinong, dan Kecamatan Ciranjang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam kondisi kekeringan, perlindungan asuransi sangat dibutuhkan petani.

“Tahun ini, dampak kekeringan sangat dirasakan pertanian di sejumlah daerah, termasuk Cianjur. Untuk daerah-daerah yang rawan bencana, Kementerian Pertanian mendorong petani untuk memanfaatkan asuransi,” tuturnya, Jumat (11/9/2020).

Untuk menjaga lahannya, petani di Cianjur bisa memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Premi yang harus dibayarkan pun relatif terjangkau, sebesar Rp 180.000 /hektare (ha)/MT.

Sedangkan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.000.000/Ha/MT. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan. Petani dijamin tidak akan merugi karena lahan sudah ter-cover asuransi.

Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang bisa mengcover lahan pertanian dari berbagai ancaman.

Untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), petani bisa bergabung dengan kelompok tani. Selain mendapatkan informasi, petani juga bisa dibantu mengisi formulir pendaftaran dengan mencantumkan NIK, luas lahan, dan jumlah petak yang diasuransikan. Setelah itu, data akan direkap koordinator dan disampaikan ke dinas pertanian untuk ditetapkan.

“Berdasarkan form pendaftaran, perusahaan asuransi akan melakukan assesment pendaftaran, dan mengkonfirmasi pembayaran premi. Premi swadaya bisa dibayarkan ke rekening asuransi pelaksana. Setelah itu polis aktif dan terbit secara otomatis melalui aplikasi SIAP,” terang Sarwo Edhy.

Bentuan premi sebesar 80% akan dibayarkan jika Dinas Pertanian telah membuat Daftar Peserta Definitif (DPD) AUTP. Setelah ini, baru petani dinyatakan sah menjadi peserta AUTP pada musim tanam yang didaftarkan.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Dedi Supriyadi, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan perangkat daerah teknis yang menangani sektor terdampak kemarau.

“Misalnya seperti di Dinas Pertanian. Kami meminta data pasti lahan yang mengalami kekeringan. Kemudian kita sinkronkan dengan data jaringan irigasi di Dinas PUPR. Kita mintai semua data-datanya,” imbuh Dedi.

Recent Posts

Wapang TNI Pimpin Sertijab Tiga Jabatan Strategis di Mabes TNI

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R mewakili Panglima TNI Jenderal…

5 jam yang lalu

Kemenag Luncurkan Peta Jalan Pendidikan Islam 2023–2045 Menuju Indonesia Emas

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menyampaikan laporan kinerja dan…

7 jam yang lalu

KM Putri Sakinah Karam, DPR Soroti Lemahnya Pengawasan Wisata

MONITOR, Jakarta - Insiden kecelakaan laut yang menimpa kapal semi pinisi KM Putri Sakinah kembali…

8 jam yang lalu

Wujudkan Asta Cita, Kemenperin Cetak Ribuan SDM Industri Kompeten

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional Asta Cita, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus…

8 jam yang lalu

Kemenag Tegaskan Pendidikan Islam Harus Jawab Krisis Global

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan…

11 jam yang lalu

KKP Tambah Scanner Radioaktif Baru, Dukung Kelancaran Ekspor Udang

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku satu - satunya Certifying Entity (CE)…

13 jam yang lalu