PERTANIAN

Petani Subulussalam Bisa Manfaatkan Asuransi untuk Antisipasi Kerugian Akibat Hama

MONITOR, Subulussalam – Serangan hama jenis ulat menimpa para petani di Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam. Akibatnya para petani kini terancam gagal panen. Kementerian Pertanian mengimbau petani untuk memanfaatkan asuransi agar terhindar dari kerugian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan asuransi sudah menjadi pilihan banyak petani untuk melindungi lahan pertanian.

“Asuransi sudah menjadi pilihan banyak petani di Indonesia untuk melindungi lahan. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang disaat serangan hama cukup tinggi di sejumlah daerah, belum lagi ada ancaman kekeringan dan lainnya,” tutur Mentan SYL, Senin (7/9/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengutarakan hal serupa. Menurutnya, dengan memanfaatkan asuransi petani bisa beraktivitas dengan tenang.

“Salah satu kekhawatiran di pertanian adalah adanya ancaman gagal panen. Penyebabnya beragam, bisa akibat bencana alam, bisa akibat cuaca ekstrim yang memicu kekeringan dan banjir. Atau bisa juga akibat serangan hama seperti tikus, hama wereng, juga ulat. Dan asuransi meng-cover semua itu,” tuturnya.

Sarwo Edhy menambahkan, asuransi merupakan salah satu komponen dalam manajemen usaha tani untuk mitigasi risiko bila terjadi gagal panen.

“Dengan asuransi, usaha tani yang mengalami gagal panen akan mendapatkan penggantian atau klaim dari perusahaan asuransi. Sehingga, ada jaminan terhadap keberlangsungan usaha tani dan tidak terjadi gagal bayar terhadap kreditnya,” terangnya.

Salah satu asuransi yang bisa dimanfaatkan petani adalah Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dengan premi yang harus dibayarkan hanya sebesar Rp 180.000 /hektare (ha)/MT. Nilai pertanggungan sebesar Rp 6.000.000/Ha/MT. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan.

Di Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, hama ulat menyerang tanaman padi milik petani sejak beberapa pekan lalu. Salah satu petani Kelompok Durian 1 Desa Sekerebang, Sunardi mengatakan, hama menyerang hampir seluruh tanaman padi miliknya dan bahkan hampir seluruh tanaman padi mulai menguning karena hama.

Recent Posts

Kasus 7 Pekerja Migran Tewas di Kamboja Diduga Korban TPPO, Puan Dorong Penguatan Perlindungan PMI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi serius kasus meninggalnya 7 pekerja migran…

2 jam yang lalu

Komisi XIII DPR Dorong Komnas Perempuan Jadi Satker Mandiri, Amanat UU TPKS

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya mendorong agar Komnas Perempuan segera…

2 jam yang lalu

Petani Keluhkan Harga Garam, Prof Rokhmin: Insya Allah, Teknologi dari KKP Jadi Solusi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri melakukan pertemuan hangat bersama…

3 jam yang lalu

Pendaftar Bantuan Penyelesaian Pendidikan S3 Kemenag Tembus di Atas 2.000 orang

MONITOR, Jakarta - Jumlah pendaftar Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3 Dalam Negeri Tahun 2025 Kementerian…

3 jam yang lalu

JMM Kutuk Tayangan Trans7 yang Dinilai Hina Kiai dan Pesantren

MONITOR, Jakarta - Jaringan Muslim Madani (JMM) mengecam keras tayangan program di stasiun televisi Trans7…

4 jam yang lalu

Kemenbud Tetapkan Museum UPH sebagai Bagian dari Museum Nasional Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kebudayaan telah resmi menetapkan Museum Universitas Pelita Harapan (MUPH) sebagai bagian…

5 jam yang lalu