KEUANGAN

Sri Mulyani: Penanganan Covid-19 jadi Kunci Penentu Keberhasilan PEN

MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, Pemerintah akan melanjutkan kebijakan fiskal ekspansif-konsolidatif di tahun 2021 untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Upaya ini akan dilakukan ditengah tingginya ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. ⁣ Komitmen ini disampaikan Menkeu usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang membahas mengenai RUU APBN 2021, Selasa (1/9) lalu.⁣

Ia pun meyakini penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi kunci penentu keberhasilan PEN.

“Saya jelaskan bahwa di tahun 2021 Pemerintah akan mengalokasikan anggaran keberlanjutan program PEN sebesar Rp356,5 triliun,” ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani berharap perekonomian global dan domestik tahun 2021 diproyeksikan membaik.

Recent Posts

DPR Minta Indonesia Dorong Implementasi Adil Solusi Dua Negara Palestina-Israel

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta, menyambut baik hasil Konferensi Tingkat…

3 jam yang lalu

Peringatan bulan Kemerdekaan 2025 dibuka dengan Zikir dan Doa Kebangsaan di Tempat Bersejarah

MONITOR, Jakarta - Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia…

4 jam yang lalu

Panglima TNI Pimpin Sidang Pantukhir Pusat Penerimaan Taruna Akademi TNI 2025

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi para Kepala Staf Angkatan memimpin…

8 jam yang lalu

Soal Usul Pilkada Dipilih DPRD, Legislator Sebut Bagian dari Evaluasi Perbaikan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKB Muhammad Khozin mengungkap perkembangan soal…

14 jam yang lalu

Jalan Layang Poros Maros-Bone Rampung Dibangun, Ini Penampakannya!

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah merampungkan pembangunan Jalan Layang (elevated) pada ruas Poros…

18 jam yang lalu

Tom Lembong, Hasto Kristiyanto dan Rekonsiliasi

Oleh: Fahri Hamzah Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi…

19 jam yang lalu