POLITIK

Soal Covid-19, Mardani: Pemerintah Pusat yang Bertanggungjawab Penuh

MONITOR, Jakarta – Politikus PKS, Mardani Ali Sera, menyebut bahwa yang bertanggungjawab penuh atas penanganan Covid-19 secara nasional adalah Pemerintah Pusat.

Hal itu diungkapkan oleh Mardani saat menanggapi sorotan yang ditujukan terhadap kinerja Gubernur di Provinsi Jawa dan DKI Jakarta karena dianggap gagal dalam menekan lonjakan kasus baru Covid-19.

Mardani melalui akun Twitter resminya @mardanialisera, pun menyampaikan beberapa tanggapan atas hal tersebut. Pertama, sejak awal, Indonesia memang salah dalam menerapkan konsep.

Pasalnya, menurut Mardani, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diperpanjang berkali-kali terbukti tidak dapat 100 persen menekan kerumunan dan mencegah penularan.

“Klasternya bahkan menyebar tidak hanya di kerumunan temporer seperti pasar, tempat ibadah dan lain-lain. Juga sudah merambah ke perkantoran, perumahan, bahkan klaster libur panjang,” ungkapnya lewat cuitan di akun Twitter @mardanialisera.

Kemudian, Mardani menyebutkan, pendekatan institusi yang dilakukan Pemerintah Pusat juga keliru. Misalnya saja kebijakan membuat institusi baru seperti Gugus Tugas yang dinilai Mardani tidak akan optimal karena tidak memiliki jangkauan hingga level terbawah.

“Mestinya optimalkan kementerian yang ada, seperti Kemendagri dengan aparat desa dan kelurahan yang berjumlah lebih dari 250 ribuan, jika dihitung minimal tiga orang kader per desa,” ujarnya.

Lalu, Mardani mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga dapat menggerakkan infrastruktur kesehatannya hingga level puskesmas karena selama ini, penguatan di hulu tidak terlihat.

“Tanpa itu, kita bisa kedodoran. Hanya masker yang menjadi proteksi kita saat ini. Semua digerakkan untuk menyadarkan masyarakat karena Covid-19 ini tentang bagaimana kita mengorkestrasi masyarakat dan tatanannya,” katanya.

Terakhir, Mardani menyebutkan, terkait anggaran yang ‘terbatas’. Seharusnya, menurut Mardani, ada pengalokasian yang jelas ke Pemerintah Daerah dari Pemerintah Pusat.

Dengan gabungan strategi yang tidak tepat dan institusi terbatas dan anggaran yang kurang sementara wilayah serta beban kerja yang dihadapi demikian besar, menurut Mardani, maka kondisi Covid-19 akan sulit dikontrol, diprediksi, bahkan ditangani.

“Semua ini bukan salah para Gubernur, karena sekuat apapun mereka dalam menjaga daerah, rembesan dari luar akan selalu ada. Pemerintah Pusat yang bertanggungjawab penuh,” ungkapnya.

Recent Posts

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

MONITOR, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun…

5 jam yang lalu

Nasyiah-KPPPA Dorong Agen ASI Eksklusif di Lingkungan Kementerian-Lembaga

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 12 kementerian-lembaga Republik Indonesia berkomitmen melakukan optimalisasi ruang laktasi di lingkungan…

7 jam yang lalu

Irjen Kemenag Harap Auditor Bisa Jadi Mitra Inovasi Pengembangan Diferensiasi Pendidikan Agama

MONITOR, Jakarta - Irjen Kemenag Faisal Ali tidak semata menjadi mitra pengawasan, tetapi juga problem…

8 jam yang lalu

Fahri Hamzah: Akademisi Jika Terjun ke Arena Politik, Ganti Baju Dulu

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan bahwa…

9 jam yang lalu

Konsul Haji Minta Maktab Pahami Kultur Jemaah Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)…

9 jam yang lalu

Waketum PP GP Ansor 2015-2024 Meninggal Dunia, Gus Addin: Beliau Orang Baik

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Gerakan Pemuda Ansor. Wakil Ketua Umum PP GP…

11 jam yang lalu