PERTANIAN

Masyarakat dan Mahasiswa Kalteng Dukung Program Food Estate

MONITOR, Kalteng – Masyarakat Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau menyambut antusias Program pertanian masa depan food estate. Warga menilai program ini mampu menghidupkan suasana ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.

“Dengan adanya sawah dan perkebunan, kami berharap bisa mendapat tambahan,” ujar Mukminah (39), saat menghadiri tanam perdana food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Senin, 31 Agustus 2020.

Sebelum food estate, kata Mukminah, lahan di Desanya adalah lahan terbengkalai serta sulit digunakan untuk bercocok tanam. Namun berkat sentuhan teknologi dan mekanisasi lahan ini menjelma jadi lahan subur.

“Warga disini sangat senang apalagi kita dilibatkan langsung untuk memggatap program ini,” katanya.

Dukungan yang sama juga disamapikan Mahasiswa Universitas Palangkaraya, Fendri Wijaya (24). Kata Fendri, mahasiswa akan segera melakukan konsolidasi lokal untuk mendorong percepatan program pembangunan pertanian food estate.

“Food estate itu adanya di wilayah Kalimantan. Nah kita sebagai mahasiswa lokal harus mendukung program ini agar menjadi solusi pasti bagi keberlangsungan pangan Indonesia,” katanya.

Fendri berharap, kehadiran food estate bisa menjadi pemicu lahirnya gerakan ketahanan pangan nasional secara masif. Program ini juga diharapkan menjadi solusi atas berbagai krisis yang dihadapi bangsa Indonesia.

“Dengan adanya food estate, mahasiswa berharap pertanian Indonesia semakin berkembang, terutama di desa pedalaman seperti Kalimantan. Bagi kami, ini adalah upaya yang sangat bagus karena terbukti bisa menghidupkan kembali ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid 19,” katanya.

Terkait hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat Kalimantan mulai menyentuh sektor pertanian secara langsung. Langkah tersebut perlu dilakukan mengingat Kalteng memiliki masa depan pertanian yang sangat jelas dan menjanjikan.

“Mengelus pertanian itu sama dengan mengelus surga karena memiliki manfaat bagi kehidupan banyak orang. Kenapa demikian, sebab pertanian itu tidak mengenal krisis. Pertanian tidak mengenal Covid. Makanya harus dikerjakan secara serius,” tutupnya.

Recent Posts

UMM dan UiTM Malaysia Hidupkan Permainan Tradisional Jawa untuk Audiens Global

MONITOR, Malang - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan komitmennya dalam…

54 menit yang lalu

BDI Jakarta dan DWP Kemenperin Rilis Empat Brand Fesyen Unggulan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memperkuat kolaborasi bersama Bank Indonesia, HIPMI Jakarta Selatan, dan pelibatan…

2 jam yang lalu

KSKK Madrasah Publikasikan Pedoman Pendidikan Inklusif, Ini Respon Masyarakat

MONITOR, Jakarta - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah mempublikasikan pedoman pendidikan inklusif…

4 jam yang lalu

DPR Harap Pemulihan Infrastruktur Aceh dan Sumatera Dipercepat, Waspada Bencana Akhir Tahun

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras berharap Pemerintah…

5 jam yang lalu

Menteri Imipas Resmi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana Alam Sumatra

MONITOR, Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, secara resmi melepas bantuan kemanusiaan…

6 jam yang lalu

Jelang LPDP Tutup Buku 2025, Kemenag Lakukan Percepatan Penyaluran Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Pusat pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA), Sekretariat Jenderal Kementerian Agama…

7 jam yang lalu