PERTANIAN

Amankan Produksi Kacang Tanah, Kementan Kendalikan Penyakit Bercak Daun di Kalbar

MONITOR, Sanggau – Dalam rangka memberantas gangguan hama dan penyakit tanaman yang menyerang semua jenis organisme pengganggu tanaman terutama untuk komoditas kacang tanah, Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Asoka melaksanakan kegiatan gerakan pengendalian massal pada Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman kacang tanah yang bertempat di Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.

Pada komoditas kacang tanah tidak terlepas dari adanya gangguan hama dan penyakit tanaman salah satunya adalah penyakit bercak daun. Perwakilan UPT Perlindungan TPH Kalbar, Immanuel Sidik mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengamankan produksi tanaman pangan, khususnya kacang tanah dari serangan penyakit bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Cercispora arachidicola.

“Gerakan pengendalian OPT yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau ini sekaligus sosialisasi terkait penanggulangan hama tanaman pangan lainnya, dan diharapkan ke depannya bisa dilakukan oleh petani secara swadaya, sehingga tidak terjadi lagi serangan serangan penyakit bercak daun yang eksplosif pada tanaman kacang tanah,” jelas Immanuel.

Ibnu Banji selaku Koordinator POPT Kabupaten Sanggau menjelaskan bahwa bercak daun merupakan salah satu penyakit utama pada kacang tanah. “Serangan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil pada saat pengisian polong. Kehilangan hasil dapat mencapai 50% dan 12–22% masing-masing pada varietas lokal dan varietas unggul,” ujar Ibnu.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Florentinus Anum, meminta POPT dan petugas pertanian lainnya untuk tetap bersemangat mengawal dan mendampingi petani dalam melakukan usahatani, di masa pandemi Covid-19, dengan mengutamakan protokol kesehatan. “Kita tidak bisa main main dengan hama dan penyakit tanaman karena terkait dengan produktivitas. Petani butuh gerak cepat dalam menyelamatkan pertanamannya agar terhindar dari gagal panen akibat serangan hama dan penyakit,” tegas Florentinus Anum.

Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Edy Purnawan mengapresiasi upaya yang dilakukan Dinas Pertanian TPH Kalimantan Barat. “Kementan melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terus mendorong dilakukannya usaha-usaha untuk mengamankan produksi pangan, tidak hanya padi dan jagung, tetapi juga pengamanan komoditas tanaman pangan lainnya”, ungkap Edy.

Hal tersebut juga selalu diingatkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Suwandi supaya seluruh jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus bahu membahu untuk aktif turun membantu petani mengamankan produksi pangan dari serangan OPT yang dapat mengancam produksi pangan nasional. “Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo perintahkan jajaran Kementan dari pusat sampai daerah untuk terus aktif turun, mendampingi petani dan bersama stake holder lainnya terus giat melakukan pengendalian OPT tersebut agar tidak mengancam produksi pangan kita,” tutup Suwandi.

Recent Posts

Menteri Maman Tegaskan Kualitas sebagai Kunci Daya Saing UMKM

MONITOR, Banten - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa tantangan…

3 jam yang lalu

Puan Terima Laporan Komisi III DPR soal Hasil Fit and Proper Test Tujuh Calon Anggota KY

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima hasil laporan uji kelayakan dan kepatutan…

3 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta dorong Diplomasi Islam Indonesia untuk Keterbukaan Afganistan

MONITOR, Jakarta - Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Khamami Zada menyatakan Indonesia harus…

5 jam yang lalu

Kasus Alvaro Situasi Darurat, Puan Tegaskan Negara Harus Ikut Tanggung Jawab

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan belasungkawa sekaligus keprihatinan mendalam atas kasus…

6 jam yang lalu

Soroti Danantara hingga Pertanian, Prof Rokhmin: Petani Harus Jadi Subjek bukan Objek!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyampaikan sejumlah catatan strategis…

7 jam yang lalu

Hari Guru 2025, Puan Harap Sekolah Perkuat Lingkungan yang Aman di Tengah Maraknya Kasus Bullying

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh guru…

8 jam yang lalu