MONITOR, Jakarta – Bantuan pemerintah berupa subsidi pulsa gratis bagi para siswa dan tenaga pendidik untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daring menuai apresiasi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan anggaran pulsa gratis sebesar Rp 7,2 triliun.
Komisioner KPAI Retno Listyarti yang membidangi pendidikan mengatakan, bantuan berupa paket data internet ini setidaknya dapat mengatasi salah satu masalah atau kendala PJJ di masa pandemi.
Akan tetapi, Retno menambahkan pemerintah juga perlu memikirkan masalah lainnya yang berkaitan yakni ketiadaan gawai atau laptop dan akses internet yang terkendala di sejumlah daerah.
“Bantuan kuota hanya untuk anak-anak yang memiliki gawai dan akses sinyal tidak terkendala di wilayahnya. Bagi anak-anak miskin dan anak-anak di pelosok, yang tidak punya gawai dan susah sinyal, maka bantuan ini tidak bisa mereka nikmati,” kata Retno Listyarti dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Sabtu (29/8).
Menurut Retno, kelompok ini hanya bisa dilayani secara luring, namun tak ada bantuan pemerintah untuk luring. Kelompok anak-anak ini tetap tak terlayani PJJ-nya.
“Semestinya masalah di petakan dulu, berapa Giga yang diperlukan, berapa persen siswa/guru yang butuh kuota dan berapa persen siswa/guru yang butuh bantuan lain. Padahal jika data-data itu diminta ke semua sekolah, hanya dalam 3 hari saja bisa tersedia. Mengapa data tersebut tidak ada di Kemdikbud dan Dinas-dinas Pendidikan Daerah. Padahal sangat mudah mendapatkannya, hanya butuh rapat koordinasi daring dengan stakeholder terkait secara berjenjang,” terangnya.