PERTANIAN

Asuransi Selamatkan Petani Gresik dari Kerugian Akibat Hama Wereng

MONITOR, Jakarta – Serangan hama wereng membuat para petani di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terancam gagal panen. Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mengajak petani untuk menggunakan asuransi untuk menghindari kerugian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian harus dijaga dari berbagai potensi yang bisa mengancam.

“Tantangan kita adalah menyediakan panga bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, kita harus menjaga setiap jengkal lahan pertanian dari ancaman yang bisa mengganggu, seperti cuaca ekstrim yang bisa menyebabkan kekeringan atau banjir, juga gangguan hama dan lainnya,” tutur Mentan SYL, Sabtu (29/08/2020).

Hal senada disampaikan Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy. Menurutnya, salah satu solusi terbaik untuk menghadapi situasi yang bisa membuat petani gagal panen adalah dengan asuransi.

“Asuransi bisa membuat petani beraktivitas dengan tenang. Karena, kerugian yang ditimbulkan akibat gagal panen, bisa diganti dengan klaim. Petani bukan hanya terhindar dari kerugian, tetapi juga bisa kembali bersiap untuk menanam,” ujarnya.

Sarwo Edhy mengatakan, petani harus mengenai program asuransi yang akan melindungi lahan persawahan mereka.

“Petani harus paham dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang bisa mereka ikuti. Caranya bisa dengan gabung ke poktan untuk mencari informasi dan mendapatkan kemudahan untuk mengikuti asuransi,” tuturnya.

AUTP dijamin tidak memberatkan petani. Karena, premi yang harus dibayarkan sebesar Rp 180.000 /hektare (ha)/MT. Nilai pertanggungan sebesar Rp 6.000.000/Ha/MT. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan

Program AUTP ini bisa membantu petani padi di Gresik yang terpaksa memanen padi lebih awal, yakni umur 75 hari, agar terhindar dari kerugian.

Tanaman padi yang diserbu hawa wereng ini terjadi di Kecamatan Cerme, Benjeng dan Duduk Sampean, Kabupaten Gresik. Di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, tanaman padi petani yang sudah masuk bulan ketiga tiba-tiba kering dan mati. Selain itu, batang padi juga membusuk.

Sementara Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Gresik, Muhammad Nur Syafei mengatakan, serangan hama wereng terjadi akibat petani tidak maksimal merawat tanaman padinya. Pihaknya telah berulang kali memberikan sosialisasi agar petani lebih serius merawat dan memberikan obat untuk antisipasi hama.

“Kami sudah berkali-kali sosialisasi agar petani memberikan obat untuk antisipasi hama padi,” katanya.

Recent Posts

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

4 jam yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

6 jam yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

8 jam yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

9 jam yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

11 jam yang lalu

Dari Jaring Laba-Laba ke Zakat, Yulianti Dorong Skema Dana Darurat Korban Kekerasan Seksual

MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…

12 jam yang lalu