HANKAM

Panglima TNI: Yonif R 300 Mampu Atasi Kerawanan di Perbatasan RI-PNG

MONITOR, Jakarta – Kehadiran Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Raider 300/Brajawijaya (Bjw) telah terbukti mampu mengatasi berbagai kerawanan yang terjadi di sektor utara perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) dengan baik.

Demikian disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai menyematkan secara simbolis tanda penghargaan Satya Lencana Wira Darma kepada 10 perwakilan prajurit TNI dari Yonif Raider 300/Bjw di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/8/2020).

Hadi memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw atas dedikasi dan loyalitas selama melaksanakan tugas di perbatasan. Tugas yang diemban adalah tugas mulia dan penuh tantangan.

“Medan berat yang dihadapi terbukti tidaklah menjadi penghalang, karena sebagai prajurit TNI pejuang Sapta Marga, dapat menunaikan tugas dengan baik,” ungkapnya.

Hadi merasa bangga atas prestasi yang telah ditunjukkan oleh Satgas selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan. Wilayah perbatasan adalah beranda terdepan NKRI yang harus dijaga untuk menegakkan kedaulatan dan menunjukkan wibawa negara. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun Indonesia dari pinggiran, yang berarti juga membangun wilayah perbatasan.

“Pengamanan perbatasan RI-PNG yang telah dilaksanakan oleh Yonif Raider 300/Bjw, menjadi bukti kontribusi TNI untuk mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut,” ujarnya.

Tanda penghargaan Satya Lencana Wira Darma diberikan kepada Yonif Raider 300/Bjw di bawah kepemimpinan Letkol Inf Ary Sutrisno, berdasarkan surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19/TK/Tahun 2020 tertanggal 2 Maret 2020, setelah selesai melaksanakan tugas negara, yaitu Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG Sektor Utara TA 2020, Jayapura-Kabupaten Keerom, Papua, dalam keadaan baik dan aman.

Penganugerahan tanda kehormatan itu diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit TNI yang telah bertugas dan mendarmabaktikan diri untuk pengamanan perbatasan NKRI paling singkat 90 hari secara terus menerus atau 120 hari secara tidak terus menerus dalam satu kali penugasan.

Selama dalam penugasan pengamanan perbatasan negara yang sekaligus pembinaan teritorial, dengan segala rintangan Yonif ini telah mampu melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.

Prestasi yang dicapai diantaranya menerima penyerahan dua pucuk senjata rakitan dan penyerahan munisi kaliber 5.56 sebanyak 80 butir dari masyarakat, mengamankan penjualan BBM ilegal yang tidak dilengkapi dokumen dan berhasil menyita narkotika berupa ganja siap edar serta menghancurkan lahan ganja milik warga setempat yang ditanami 300 batang pohon ganja.

Recent Posts

Soroti Jutaan Sarjana Nganggur, Puan Dorong Orkestrasi Lintas Kementerian Jembatani Pelamar Kerja

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti jumlah pengangguran berpendidikan sarjana di Indonesia…

2 jam yang lalu

Dukung Ketahanan Air dan Pangan, Kementerian PU Perkuat Infrastruktur Sumber Daya Air di Kalbar

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat program dukungan ketahanan air dan pangan…

6 jam yang lalu

Diplomat Kemenlu Meninggal, DPR Singgung Peran Arya Bagi Diplomasi dan Advokasi Indonesia

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan menyampaikan duka cita atas meninggalnya…

8 jam yang lalu

Pembangunan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo Segmen Prambanan-Purwomartani Dipastikan Sesuai Rencana

MONITOR, Purwomartani - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono, melakukan tinjauan langsung…

8 jam yang lalu

JMTO Dorong Penguatan Peran Pengguna dan Awareness dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa

MONITOR, Jakarta - PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) terus berkomitmen memperkuat tata kelola pengadaan barang…

8 jam yang lalu

Diskon 20 Persen Berlaku Hari Ini, JTT Wujudkan Layanan Prima Jelang Akhir Libur Sekolah

MONITOR, Cikampek - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), bagian dari Jasa Marga Group yang mengelola…

8 jam yang lalu