PERISTIWA

Keluarga Habib Asegaf Al-Jufri Diserang, FSB: Jangan Terjebak Proxy War Isu Sunni-Syiah

MONITOR, Jakarta – Sejumlah orang yang menyebut sebagai Kelompok Laskar mendatangi acara keluarga almarhum Habib Segaf Al-Jufri yang menggelar acara Midodareni (doa di malam sebelum akad nikah) di Solo, Jawa Tengah. Dalam Aksinya, sejumlah orang tersebut menyerang sembari meminta membubarkan acara. Massa juga merusak sejumlah mobil dan memukuli beberapa anggota keluarga. Sabtu malam (8/8/2020).

Menanggapi kejadian tersebut, Forum Satu Bangsa (FSB) menyatakan keprihatinan dan menyesalkan peristiwa tersebut. “Forum Satu Bangsa sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya peristiwa yang mengoyak sendi-sendi toleransi dan kebhinekaan masyarakat di Indonesia tersebut. Apapun alasannya, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan. Perbedaan tidak dipandang sebagai berkah bagi bangsa, melainkan sebagai realitas yang mengkhawatirkan bagi sebagian orang yang berpandangan tertutup dan kerdil,” ujar Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta. Rabu (12/8/2020).

Forum Satu Bangsa tegas Hery insyaf dengan sebenarnya bahwa tantangan terbesar bagi Bangsa Indonesia datang dari kealpaan dan kebodohan anggotanya yang telah terpengaruh oleh pandangan-pandangan asing yang cenderung merendahkan harkat dan martabat budaya adiluhung sendiri dan menafikan eksistensi kelompok lain yang berbeda pandangan.

Forum Satu Bangsa juga mendukung dan memberikan apresiasi terhadap tindakan cepat Kepolisian Republik Indonesia dalam menangkap para pelaku tindakan intoleran terhadap Keluarga AlMarhum Habib Segaf Al-Jufri. “Tindakan cepat Kepolisian ini memberikan suatu kepastian hukum bagi setiap warga negara dan menjadi pelajaran penting bagi kelompok intoleran untuk tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatannya. Aksi-aksi intoleran tidak boleh dibiarkan karena akan berkembang menjadi terorisme yang lebih berbahaya,” terang Hery yang juga ketua Mantan Ketua Umum PB PMII itu.

Belajar dari peristiwa tersebut, Forum Satu Bangsa lanjut Hery mengajak segenap warga bangsa agar tidak terjebak ke dalam proxy war yang melibatkan isu Sunni-Syi’i di tanah air. “Senyatanya, perbedaan telah menjadi khazanah bahkan sejak awal agama Islam berkembang di tanah Arabia. Di tanah Nusantara dmn perbedaan dan keberagaman dijunjung tinggi dan dirayakan secara resmi dalam pilar bernegara (Bhinneka Tunggal Ika), Islam juga telah larut sebagai etika sosial dan budaya yang diterima oleh segenap warga bangsa,” ungkapnya.

“Forum Satu Bangsa mengajak seluruh organisasi keagamaan untuk selalu bahu membahu menyebarkan ajaran-ajaran agama yang penuh rahmah dan cinta kasih. Dengan selalu merawat kebhinekaan ini, agama akan menjadi faktor positif kemajuan bangsa,” pungkas Hery.

Recent Posts

PIDI 4.0 Percepat Transformasi Digital Industri, Hampir 3.000 SDM Dilatih hingga 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat peran Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) …

6 jam yang lalu

Ekspansi Agresif, Zona Seafood Buka Cabang ke-6 di Jantung Kuliner Yogyakarta

MONITOR, Yogyakarta – Kabar gembira bagi para pecinta kuliner laut di Kota Pelajar. Zona Seafood,…

7 jam yang lalu

Anis Matta Sebut Tujuan Partai Gelora Ciptakan Kemakmuran Bersama

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, salah satu…

8 jam yang lalu

H-7 Libur Natal 2025, Jasa Marga Catat 154 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan telah terjadi kenaikan volume…

9 jam yang lalu

Gubernur Aceh Sampaikan Terima Kasih atas Bantuan Kementan dan Bapanas

MONITOR, Aceh – Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Pertanian…

10 jam yang lalu

Wamenag Sepakati Struktur Ditjen Pesantren Diperkuat Lima Direktorat Teknis

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama RI Romo Syafi’i menyepakati penguatan struktur organisasi Direktorat Jenderal…

10 jam yang lalu