PERTANIAN

Di Bangka Selatan, Mentan SYL Tegaskan Pentingnya Manajemen Air

MONITOR, Bangka Belitung – Dalam kunjungan kerjanya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pentingnya manajemen air untuk mendukung pertanian.

Menurut Mentan SYL, untuk mendukung manajemen air pertanian, Kementan memiliki sejumlah kegiatan salah satunya Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).

“Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu manajemen air menjadi sangat penting. Perlu ditata airnya. Misalnya dimana sekundernya, dimana primernya, dimana tersiernya, dimana kwarternya, dimana irigasi cacing yang ada sehingga tiga kali (panen) betul-betul termanfaatkan,” tuturnya.

Tidak itu saja, untuk mendukung kemajuan pertanian Mentan juga mengatakan pentingnya penggunaan mekanisasi teknologi.

“Pengelolaan manajemen air juga bisa didukung mekanisasi teknologi, seperti harus ada pompa air. Jadi pertanian tidak akan menemui masalah dan air akan selalu siap,” ujar Mentan SYL

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mendukung pernyataan tersebut. Menurutnya, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir.

“Sebab, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi, akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. Akibatnya efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dampaknya bisa membuat air yang dibutuhkan pertanian menjadi kurang dan menyebabkan kekeringan,” tuturnya.

Untuk itu, di tahun 2020 ini Ditjen PSP melakukan berbagai kegiatan untuk turut mendukung manajemen air bagi pertanian di Kabupaten Bangka Selatan.

Diantaranya dengan kegiatan RJIT seluas 500 hektare. Kemudian Irigasi Pompa besar sebanyak 4 paket, Irigasi perpipaan sebanyak 1 unit dan juga kegiatan Optimasi lahan untuk seluas 1.000 hektare.

“Lewat kegiatan ini, Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi. Harapannya, bisa turut meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, juga meningkatkan partisipasi P3A/GP3A/Poktan/ Gapoktan dalam pengelolaan jaringan irigasi,” harapnya.

Recent Posts

DPR dan Kemenag Sepakat Percepat Pembentukan Ditjen Pesantren

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan kesiapan Kementerian Agama mempercepat proses pembentukan Direktorat…

47 menit yang lalu

Moderasi Beragama Itu Dibutuhkan Sepanjang Masa

MONITOR, Serang - Moderasi beragama bukanlah proyek, tetapi perjuangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia yang…

6 jam yang lalu

Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengusaha UMKM Bangkit dengan Fasilitasi KUR

MONITOR, Jakarta - Memasuki setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,…

6 jam yang lalu

Kemenhaj RI dan Kemenhaj Saudi Tandatangani MOU untuk Penyelenggaraan Haji 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan…

7 jam yang lalu

OMI 2025, Wamenag Banggakan Perkembangan Madrasah Masa Kini

MONITOR, Tangerang - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa pendidikan di madrasah…

8 jam yang lalu

Peminat Tinggi, Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Siap Buka Program Doktor Advanced Islamic Religious Studies

MONITOR, Jakarta - Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan kesiapan membuka Program Doktor (S3)…

10 jam yang lalu