Rabu, 24 April, 2024

Wali Kota Sebut Klaster Perkantoran Penyebab Depok Masuk Zona Merah

MONITOR, Depok – Pemerintah melaporkan perubahan zonasi kerawanan penularan virus Corona atau Covid-19. Ada 13 kabupaten/kota yang berubah tingkat kerawanannya dari zona oranye ke zona merah. Salah satunya adalah Kota Depok.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Depok Mohammad Idris mengaku kaget, dimana terjadinya lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Depok sejak beberapa hari.

“Pada kemaren lusa terjadi penambahan 41 kasus, dan kemaren 24 kasus. Dari sinilah dengan 14 unsur penilaian epidemilogi di Kota Depok dan seluruh Indonesia, satu satunya kota di Jawa Barat yang zona merah hanya Kota Depok,” kata Mohammad Idris di Masjid NurulAmal, Sukmajaya, Depok, Jumat (07/08/2020).

Idris mengatakan, lonjakan kasus konfirmasi di Kota Depok berasal dari klaster baru yaitu klaster perkantoran.

- Advertisement -

“Jadi ketika (pekerja) pulang kantor dan terpapar Covid-19 langsung bertemu keluargannya sehingga terjadi penularan,” jelas Idris.

Karena itu, Idris mengatakan akan segera mengeluarkan surat edaran protokol kesehatan khusus pribadi kepada seluruh warga Depok yang berisikan anjuran untuk selalu cuci tangan ketika pulang kantor.

“Sesampainya di rumah wajib cuci tangan. Jika perlu mandi terlebih dahulu sebelum menyentuh anak dan istri. Sebagian besar mereka yang terpapar adalah yang bekerja di luar Depok,” ujarnya.

Idris menjelaskan, dengan adanya status zona merah tersebut, merupakan teguran bagi warga Depok agar selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. 

Namun demkian, Idris mengklaim bahwa tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Depok lebih tinggi dari tingkat nasional.

“Bahkan di untuk wilayah Jawa Barat tingkat kesembuhannya (Depok) nomor satu,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER