PEMERINTAHAN

Menteri PPPA: Butuh Upaya Konkrit Hapus Praktik Perkawinan Anak

MONITOR, Jakarta – Batas usia minimum perkawinan sudah dinaikkan menjadi 19 tahun, baik untuk laki-laki maupun perempuan berdasarkan Undang-Undang No.16 Tahun 2019. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan perubahan ini dilakukan untuk melindungi anak dari praktik perkawinan di bawah usia.

Menurutnya, praktik perkawinan semacam ini sangat berisiko tinggi baik dari segi kesehatan fisik maupun kesiapan mental. Hal itu diungkapkan Bintang Puspayoga saat mengisi Talkshow Sosialisasi Undang-Undang No.16 Tahun 2019 dengan tema Batas Usia Perkawinan dalam Berbagai Perspektif bersama KOWANI, Jumat (7/8).

“Meski sudah banyak yang mengetahui terkait perubahan ini, tetapi langkah dan upaya nyata penting dilakukan untuk benar-benar menghapuskan perkawinan anak,” ujar Bintang saat memberikan sambutan.

“Saya harap diskusi ini bisa semakin membuka mata kita untuk bersinergi antar stakeholders demi memenuhi hak-hak dasar anak, termasuk hak tumbuh kembangnya sebelum membangun keluarga, sehingga dapat melahirkan generasi-generasi selanjutnya yang berkualitas,” sambungnya.

Demi mencapai target penurunan angka perkawinan anak pada RPJMN 2024, Bintang mengatakan Kementerian PPPA sudah melakukan berbagai upaya seperti Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak (Geber PPPA) yang melibatkan 17 K/L dan 65 lembaga masyarakat, pembuatan pakta integritas oleh 20 provinsi dengan angka perkawinan anak tertinggi, serta memperkuat simpul-simpul signifikan sebagai target intervensi pencegahan perkawinan anak.

Recent Posts

PPIH Ingatkan Jemaah Dilarang Bawa Zamzam di Koper Bagasi

MONITOR, Jakarta - Pantia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan kepada jemaah haji yang…

2 jam yang lalu

Permenkop Baru Terbit, LPDB Siap Salurkan Pembiayaan untuk 80 Kopdes Percontohan di Indonesia

MONITOR, Yogyakarta - Peran dan posisi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dalam mensukseskan program strategis…

3 jam yang lalu

Serukan Kepatuhan HET Pupuk Subsidi, HKTI Lumajang Minta KPPP Wajibkan ‘Print Out Sistem’

MONITOR, Lumajang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang secara…

7 jam yang lalu

Dorong Revisi PP dan Permendagri, DPR Usul Penetapan Batas Wilayah Diatur UU Antisipasi Polemik Seperti Aceh-Sumut

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan mengusulkan perihal penetapan batas wilayah…

8 jam yang lalu

Dialog dengan Diaspora RI di AS, Puan Tekankan ‘Kita Indonesia’ dalam Semangat Persatuan

MONITOR, Jakarta - Dalam kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS), Ketua DPR RI Puan Maharani…

9 jam yang lalu

Kemenag Ajak Masyarakat Manfaatkan Layanan Keagamaan di KUA yang Modern dan Bervariasi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan keagamaan terbaik yang tersedia…

9 jam yang lalu