Selasa, 19 Maret, 2024

Dirjen PSP Kementan: Moderenisasi Pertanian Upaya Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

MONITOR, Jakarta – Moderenisasi pertanian telah digalakkan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian (PSP). Hal tersebut dilakukan guna mendorong produktifitas pertanian dalam negeri guna mendukung program Swasembada Pangan Nasional.

Lalu bagaimana perkembangan terkini terkait moderenisasi pertanian terutama saat Negara dan Dunia tengah Pandemi Covid-19? Bagaimana moderenisasi pertanian berperan aktif dalam mendukung produktifitas dan kesejahteraan petani di tengah pandemi?

Untuk membahasnya lebih jauh, kali ini MONITOR berkesempatan melakukan wawancara khusus bersama Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy di Gedung D Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (6/8).

Berikut petikan wawancara MONITOR bersama Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI, Sarwo Edhy:

- Advertisement -
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI, Sarwo Edhy (Foto: Nurhandi/ Monitor.co.id)

Bagaimana kondisi di lapangan terkait Sarana dan Prasarana Pertanian saat ini, terutama saat menghadapi pandemi?

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian terus berupaya untuk menyediakan sarana dan prasarana pertanian yang dibutuhkan oleh masyarakat petani meskipun dalam masa pandemi Covid-19 tidak lain dalam rangka mendukung program pencapaian swasembada pangan nasional. Pada TA.2020 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian telah mengalokasikan sarana pertanian berupa alat dan mesin pertanian sejumlah: 25.534 unit, dengan anggaran sebesar Rp. 785,04 Milyar. Jenis Alat dan mesin pertanian tersebut antara lain : Traktor Roda 2; Traktor Roda 4; Pompa Air; Rice Transplanter; Hand Sprayer dan Cultivator.

Bantuan alat dan mesin pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2020 diharapkan dapat menambah dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani akan ketersediaan alat dan mesin pertanian pra panen. Pemanfaatan alat dan mesin pertanian di lapangan diharapkan dilakukan secara optimal agar membantu mempercepat kegiatan usahatani sehingga akan berpengaruh pada efisiensi waktu pengolahan tanah dan tanam serta efisiensi biaya usahatani yang pada akhirnya akan mampu memberikan dukungan bagi peningkatan produksi dan nilai tambah bagi masyarakat petani.

Bagaimana peran moderenisasi pertanian, terutaman pada Sarana dan Prasarana Pertanian di tengah pandemi?

Modernisasi Pertanian atau Program Mekanisasi pertanian secara umum memiliki tujuan untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pertanian pada proses produksi pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas, produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani. Peningkatan jumlah alsintan di sektor pertanian akan meningkatkan indeks mekanisasi pertanian, hal ini berarti akan mampu meningkatkan kecepatan kegiatan pengolahan lahan, penanaman dan pemanenan. Sehingga dampaknya adalah luas baku lahan yang ditanami akan meningkat, luas tanam dalam setahun juga akan bertambah, dan efisiensi usahatani akan meningkat yang akhirnya akan meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Bagaimana peran moderenisasi pertanian dalam menarik minat generasi milenial untuk turut andil di sektor pertanian?

Salah satu permasalahan pembangunan sektor pertanian di daerah sentra pertanian adalah keterbatasan SDM pertanian di pedesaan yang terus mengalami penurunan, sehingga perlu upaya untuk menarik tenaga potensial pedesaan agar tidak keluar (urban) dari desa masing-masing dan bekerja di sektor pertanian.

Program mekanisasi pertanian merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk menarik minat generasi muda untuk bekerja disektor pertanian. Dengan modernisasi pertanian yang dilakukan pemerintah dan makin meningkatnya minat generasi muda bekerja di sektor pertanian diharapkan akan mampu mengatasi persoalan keterbatasan dan kendala tenaga kerja pertanian di daerah pedesaan.

Lebih jauh soal moderenisasi pertanian, bagaimana peranannya dalam menjamin ketahanan pangan nasional?

Peran alat dan mesin pertanian menjadi sangat penting kedepan, karena tuntutan perkembangan teknologi dan seiring terjadinya kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian. Pengolahan tanah dengan tenaga buruh menjadi semakin mahal dan memerlukan waktu pengolahan tanah yang lebih lama. Berdasarkan data sensus pertanian 2013, selama tahun 2003-2013 telah terjadi penurunan jumlah rumah tangga petani sekitar 5 jutaan, dan kondisi ini tentu makin kondusif bagi pengembangan alat dan mesin pertanian. Dengan dukungan alat dan mesin pertanian maka proses pengolahan lahan, penanaman bibit serta pemanenan dapat dilaksanakan lebih cepat, lebih hemat, lebih berkualitas dan lebih luas layanannya.

Penerapan teknologi dengan alat dan mesin pertanian diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan IP (Indeks Pertanaman) dan menurunkan tingkat kehilangan hasil (Losses). Upaya modernisasi pertanian baik dengan penerapan alat dan mesin pra panen maupun pasca panen tidak lain adalah dalam rangka pencapaian swasembada pangan nasional dan upaya menjamin ketahanan pangan nasional.

Bagaimana kondisi terkini terkait moderenisasi pertanian yang berbasis Internet of Things, Cyber Physical System dan Management Information System?

Kementeria Pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian terus berupaya mengembangkan teknologi berbasis Internet of Thins, Cyber Physical System dan Management Information System dengan telah dilakukannya beberapa kali uji coba alat dan mesin pertanian misalnya Autonomous, Drone pemupukan dan sebar benih. Agar hasilnya dapat diaplikasikan dan dipergunakan dalam skala yang lebih luas tentu harus disiapkan perangkat peraturan dan standar alat tersebut agar tidak timbul persoalan dikemudian hari.

Apa pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja pertanian, mulai dari ketersediaan pupuk hingga kesejahteraan petani?

Penerapan teknologi tersebut tentu akan memiliki dampak baik positip maupun negatif terhadap sektor pertanian, untuk itu agar penggunaan teknologi berbasis Internet of Thins, Cyber Physical System dan management information System dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap kinerja pertanian dan kesejahteraan petani oleh instansi terkait, dalam hal ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Apa target-target yang saat ini sedang dikejar?

Target yang saat ini sedang diselesaikan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian adalah menyelesaikan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pertanian Tahun 2020 baik meliputi aspek perlindungan dan perluasan lahan, pembiayaan pertanian, pupuk dan pestisida, irigasi pertanian dan aspek alat dan mesin pertanian.

Harapan untuk moderniasai pertanian ke depan?

Dengan mempertimbangkan kondisi dan karakteristik pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia baik dari aspek permodalan, kondisi lahan, tenaga kerja, dan keterbatasan SDM maka perngembangan mekanisasi pertanian kedepan diarahkan pada pelaksanaan mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintrodusir alat dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat sehingga pemanfaatan alsintan akan berjalan secara optimal. Untuk itu pembangunan pertanian kedepan mengarah pada pertanian modern dan berdaya saing tinggi, dengan tetap melibatkan dan memperhatikan kebijakan lintas sektor.

Upaya Kementerian Pertanian memadukan kebijakan tersebut, seiring dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 361/Kpts/OT.050/5/ 2016 tentang Komisi Pengembangan Mekanisasi Pertanian yang diketuai oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan beranggotakan instansi terkait.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER