MONITOR, Jakarta – Menko Polhukam Mahfud MD tampak bisa bernafas lega lantaran Djoko Tjandra, sang buron kelas kakap, kini sudah tertangkap. Mahfud mengungkapkan, kasus tersebut sempat mencoreng nama baik pemerintah karena dinilai telah menutup-nutupi kasus Djoko Tjandra.
Bahkan, pemerintah dituding bermain-main dan bersandiwara dalam menyelesaikan kasus hukum Djoko Tjandra.
“Awalnya ada yang bilang Pemerintah bersandiwara mau menangkap Joko Tjandra. Toh dia diberi karpet merah. Ada yg bilang Pemerintah hanya main “Ciluk Ba”. Ada yang bilang, ini hanya ribut sebulan dan setelah itu kasusnya dilupakan orang. Akrobat hukum Joko Tjandra itu dimulai tahun 2009,” ungkap Mahfud MD, Sabtu (1/8).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan, Djoko Tjandra sengaja kabur sebelum majelis hakim mengetuk vonisnya lantaran dia sudah mengetahui vonis yang bakal dijatuhkan kepadanya.
Mahfud pun menyebut, pemerintah sudah ‘dikerjai’ mafia hukum sejak tahun 2009 silam.
“Tahun 2009 kita sudah dikerjain oleh mafia hukum, sebab Djoko Tjandra bisa tahu akan divonis dua tahun dan lari sebelum hakim mengetokkan palu,” terangnya.
“Siapa yang memberi karpet kepada dia saat itu sehingga bisa kabur sebelum hakim mengetukkan vonisnya? Limbah mafia ini sudah lama ada, perlu kesadaran kolektif,” tambahnya.
MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean menyampaikan bahwa untuk memperkuat…
MONITOR, Surabaya - Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama membuka pendaftaran seleksi terbuka calon pejabat pimpinan tinggi pratama atau…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil menunjukkan komitmennya kembali dalam menjalankan Tanggung…
MONITOR, Bandung - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Bandung Jawa Barat.…
MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei…