MONITOR, Jakarta – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga saudara kandung mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Hasyim Wahid atau yg masyhur disapa dengan Gus Im meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada Jakarta, Sabtu (1/8/2020) pagi.
Gus Im merupakan salah satu inisiator dan tokoh pendiri Garda Bangsa, sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan awal-awal berdiri, Gus Im sering nongkrong di Sekretariat Garda waktu masih bermarkas di Bangka Kemang. Memberikan motivasi, berdiskusi dan goyon-goyon ala anak NU.
Gus Im Putra terakahir Pahlawan Nasional Wahid Hasyim ini dikenal sebagai salah satu mentor utama para aktivis gerakan dimasa reformasi, terutama aktivis yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama. Beliau tidak hanya mementori para aktivis yang ada di ibukota namun juga tak jarang turun langsung ke daerah-daerah. Terutama menjelang reformasi 98.
Meskipun “anak didiknya” dikenal muncul dan dikenal luas sebagai para pemimpin negeri ini, Gus Im tidak terlalu menyukai publisitas. Banyak kalangan yang menyatakan bahwa kecerdasan Gus Im dan Gus Dur saling melengkapi. Bedanya Gus Dur seringkali tampil dipanggung utama, Gus Im lebih senang mengisi otak para pemuda yang kelak akan tampil dipanggung pemikiran dan kepemimpinan.
Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan, pada saat melayat di rumah duka Sang Mentor menyatakan kehilangannya. Walaupun secara pribadi saya tidak dididik langsung oleh Gus Im, artis peran yang akrab disapa Tomkur itu mengakui spirit yang diwariskan dalam tubuh Garda Bangsa sangatlah terasa.
“Spirit dan pemikiran itu akan kami teruskan supaya Garda Bangsa semakin jaya. Terima kasih Gus Im,” ujar Tomkur kini merupakan anggota DPR RI itu.
Setelah disemayamkan di rumah duka di Ciganjur, Gus Im rencananya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman keluarga Pesantren Denanyar Jombang, Jawa Timur malam ini. Jenazah dibawa dengan menempuh perjalanan darat dan dijadwalkan tiba di Jombang pukul 22.00 WIB.
Garda Bangsa: Terima Kasih Gus Im
- Advertisement -