Jumat, 29 Maret, 2024

Mentan Dinilai Gigih Semangati Petani Bertanam di Tengah Pandemi

MONITOR, Wajo – Anggota Komisi IV DPR RI , Andi Akmal Pasluddin memuji kegigihan Mentan Syahrul Yasin Limpo turun ke lapangan untuk memotivasi petani, salah satunya di Wajo yang tengah terdampak banjir.

“Ditengah Covid-19 Mentan Syahrul masih keliling Indonesia untuk pertanian. Ini kegigihannya untuk memberikan semangat kepada kita semua, terutama petani agar kita semangat turun ke sawah, memastikan bahwa produksi pangan kita terpenuhi,” ucap Akmal saat memyerahkan bantuan di Kabupaten Wajo,Sulawesi Selatan pada Selasa( 28/07/20).

Bahkan Akmal mengatakan produksi beras pada tahun ini diprediksi tetap akan melimpah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), secara nasional beras mengalami angka surplus hingga mencapai 4,5 juta ton.

“Dalam kurun 2 tahun terakhir ini Pak Menteri kita tidak impor lagi beras, bahkan tahun ini berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) kita akan surplus beras 4,5 juta ton,”ujarnya.

- Advertisement -

Andi Akmal menambahkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memang mengurusi petani kecil. Oleh karna itu seharusnya politik negara harus mendukung anggaran dari Kementan untuk memastikan produksi pangan terpenuhi.

Ia mengatakan bahwa saat ini petani membutuhkan bantuan benih tetap terutama benih berkualitas kemudian kepastian pupuk bersubsidi. Kemudian petani juga memerlukan bantuan Alsintan, terutama pengering yang menjadi faktor penentu harga gabah maupun jagung.

“Bersama Komisi IV kita ingin bagaimana ketahanan pangan kita, ketersediaan pangan kita mencukupi 267 juta penduduk Indonesia,”tuturnya.

Dikesempatan yang sama, Menteri Pertanian( Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kunjungannya bukan hanya dalam rangka meninjau bencana namun untuk melihat perkembangan pertanian di Kabupaten Wajo.

“Tentu saja ini menjadi tugas saya dan tugas Pak Akmal untuk mengawal semua program program Kementerian Pertanian,” ucap Syahrul.

Dalam kunjungannya, Mentan sekaligus menyerahkan bantuan pertanian senilai 35,7 miliyar diantaranya alat mesin pertanian ( Alsintan), Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) senilai 500 juta, Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai 1,8 miliyar.

Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dengan memperoleh tanggungan/klaim sebesar 9 juta rupiah. Selain itu, Mentan juga serahkan 5 truk bantuan kemanusian yang terdiri dari bahan pangan pokok dan sandang dan papan.

“Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah lumbung pangan, sehingga jika ada gangguan di sini maka bisa mengganggu produktivitas kita,” kata Syahrul.

Mentan Syahrul juga mengatakan bahwa kondisi pertanian tidak selalu lancar akan ada tantangan yang harus kita hadapi bahkan bisa menahlukkan tantangan tersebut.

“Kita tidak boleh kalah dengan tantangan termasuk dengan Covid-19 caranya adalah perkuat ketahanan tubuh masing-masing. Protokol kesehatan tetap di perhatikan,”ucap Mentan.

Syahrul juga mengatakan bahwa kedepan setiap 1000 hektar (ha) sawah turut didukung sistem koorporasi. Langkah ini bisa wujudkan dengan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah disediakan untuk sektor pertanian.

“Wajo harus menjadi contoh Indonesia bagaimana membangun pertanian yang kuat dan ketahanan pangan yang kuat,” tukas Syahrul.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER