MONITOR, Jakarta – Program Organisasi Penggerak (POP) kian lama menuai polemik. Setelah mundurnya tiga organisasi besar, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan PGRI memilih mundur dari program ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus disorot publik.
Sejumlah kalangan meminta agar Kemendikbud mengevaluasi program ini, sebagian lainnya mendesak agar dihentikan saja.
Menanggapi polemik ini, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pihak Kemendikbud segera mengevaluasi POP yang terus menuai polemik.
“Mundurnya tiga organisasi itu menandakan memang ada masalah dari program tersebut,” kata Dasco dalam keterangannya, Senin (27/7).
Lebih lanjut Wakil Ketua Umum Gerindra ini meminta agar Kemendikbud membuka secara transparan terkait perencanaan dan pelaksanaan POP, sehingga nantinya tidak ada hal negatif hingga polemik yang timbul terhadap program tersebut.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersinergi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama diwakili Tenaga Ahli Menteri Agama, Muhammad Ainul Yakin, menyerahkan barang…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar Pilkada serentak 2024 yang akan…
MONITOR, Surabaya - PT Pertamina (Persero) menetapkan secara resmi pemenang "Pertamuda Seed and Scale 2024"…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman meresmikan Pasar Umum Negara (PUN),…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menghadiri peringatan Hari Guru…