MONITOR, Poso – Lembah Napu adalah sebuah lembah yang terletak di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan jarak ± 140 km dari Kota Poso. Selain memiliki pesona alam yang masih alami Lembah Napu juga memiliki potensi pertanian yang cukup baik karena merupakan dataran tinggi yang cukup subur.
Dengan hamparan yang relatif datar yang luasnya sekitar 40.000 hektar dengan ketinggian sekitar 1.200 m dpl, perbedaan suhu antara siang dan malam yang signifikan dan tersedia sumber air yang cukup sangat potensial untuk pengembangan komoditas hortikultura dataran tinggi.
Salah satu komoditas yang;potensial untuk dikembangkan di lembah Napu Kabupaten Poso adalah bawang putih, disamping kentang dan sayuran dataran tinggi lainnya. Untuk membuktikan bahwa bawang putih tumbuh dan berumbi, Balai Pengkajian Teknologi Pertanain Sulawesi Tengah melakukan uji coba penanaman bawang putih.
Belum lama ini , Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Agribisnis dan Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Direktur Perbenihan Hortikultura, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian bersama Kepala BPTP Sulteng, Kepala Balai Karantina Pertanian Palu serta Kadis Pertanian Poso telah melakukan panen demplot pertanaman bawang putih.
Varietas Bawang Putih yang ditanam di Lembah Napu tersebut adalah Sangga Sembalun, Lumbu Hijau dan bawang putih lokal Tinombo. Ketiga varietas tesebut ditanam oleh Kelompok Tani Mekar Baru, Desa Watumaeta Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Bawang putih Tinombo merupakan bawang putih lokal Sulawesi Tengah yang ditanam petani di Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.
Berdasarkan hasil ubinan berat basah panen (umbi dan daun) tiga varietas tersebut diperoleh varietas Sangga Sembalun 15,4 ton, varietas Lumbu Hijau 14 ton serta Tinombo 14,7 Ton.
“Saya optimis sekali untuk keberhasilan tanam bawang putih di Lembah Napu dan sangat potensial untuk ikut memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri dari Indonesia Timiur, bahkan suatu saat saya berharap ekspor bawang putih dari Lembah Napu. Bawang lokal Tinombo memiliki keunggulan baunya lebih menyengat dibanding dua varietas lainnya” ujar Luthfie Halide, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Agribisnis, dalam keterangan tertulisnya , Jumat (24/7). Hal ini sejalan dengan arahan Mentan SYL untuk meningkatkan potensi produksi komoditas pertanian yang bermutu/berkualitas dan ramah lingkungan.
“Saya minta agar bawang putih lokal Tinombo, dapat segera didaftarkan sehingga dapat dikembangkan dan dapat dipasarkan,” imbuhnya.
Senada dengan yang disampaikan Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Agribisnis, Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman manyampaikan untuk mewujudkan Napu menjadi salah satu sentra bawang putih di Indonesia, perlu penyiapan benihnya.
“Kami segera mendorong tumbuhnya penangkar agar bawang di Lembah Napu. Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia penangkar di Lembah Napu, akan memagangkan penangkar benih bawang putih di Napu,” jelas dia.
Menindaklanjuti harapan, Luthfie meminta agar bawang putih lokal Tinombo dapat segera didaftarkan. Direktorat Perbenihan Hortikultura telah membawa sampel hasil panen untuk dilakukan uji DNA, untuk mengetahui apakah bawang putih Tinombo berbeda dengan varietas bawang putih yang sudah didaftar atau memang varietas unggul baru.
“Selain peningkatan SDM, pendampingan dan penerapan teknologi budidaya bawang putih juga perlu untuk dilakukan agar hasil produksi bisa maksimal,” jelas dia.
Selain bawang putih, Luthfie berharap Lembah Napu dapat menjadi sentra pengembangan kentang dan bawang merah. “Untuk mendukung hal tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura diminta untuk memfasilitasi penyiapan benihnya,” pungkasnya.