Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta (ist)
MONITOR, Jakarta – Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Anis Matta tidak setuju jika ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) dinaikkan dari saat ini 4 persen.
Ia berpandangan, ambang batas parlemen sebesar 4 persen untuk mamaksimalkan tingkat partisipasi dan mencegah hilangnya suara rakyat.
“Menurut saya dalam peta sosiologis di Indonesia, 4 persen adalah angka paling rasional meningkatkan partisipasi seluruh elemen bangsa,” kata Anis dalam acara Gelora Digifest 2020 secara virtual, Jakarta, Minggu (19/7).
Mantan Presiden PKS ini mencontohkan, jika ambang batas parlemen di atas 4 persen dan diikuti 15 partai, tetapi yang lolos hanya lima partai, maka suara pemilih di 10 partai, akan terbuang.
“Kalau digabung itu jumlahnya sangat besar, tapi harus dikasih ke partai-partai yang lolos. Berarti ada suara yang sebenarnya menjadi sia-sia,” ujarnya.
Untuk diketahui, DPR sedang membahas RUU Pemilu, di mana salah satu poin yang dibahas yaitu ambang batas parlemen diusulnya naik dari 4 persen.
MONITOR, Jakarta - Langkah Pemerintah membentuk Direktorat Jenderal Pesantren dinilai sebagai keputusan strategis dan visioner…
MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menggelar Malam Bakti Santri Untuk Negeri…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat menyampaikan pidato…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi mitra strategis…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka Indonesia Ekonomi Syariah (IES) Forum dan Expo…
MONITOR, Jakarta - Kasus pemidanaan 11 warga adat Maba Sangaji di Halmahera Timur, Maluku Utara,…