MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyayangkan masih banyak masyarakat yang abai dan tidak menaati aturan protokol kesehatan dalam aktifitasnya sehari-haari. Hal inilah yang menjadikan angka kasus positif Covid-19 semakin tinggi.
“Ada sebuah hasil survei di satu provinsi yang menyebutkan hanya 30 persen warga yang menggunakan masker sehari-hari. Selebihnya, 70 persen, masih berkegiatan seperti suasana sebelum pandemi, tidak memakai masker. Kalau sudah begini, bagaimana angka positif kasus Covid-19 tidak menjadi tinggi?” kata Jokowi, Selasa (14/7).
Menurut Jokowi, ketidakdisiplinan masyarakat menjadi salah satu faktor pemicu penyebab kasus semakin tinggi. Saat ini, lanjut Jokowi, pemerintah pun tengah membahas tentang rencana pemberian sanksi bagi masyarakat yang ‘ngeyel’.
“Karena itulah, pemerintah tengah membahas kemungkinan penerapan sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tegas Jokowi.
“Bukan lagi pembatasan semata-mata, tapi ada sanksi,” sambungnya.
Sanksi tersebut, kata Jokowi, bisa berupa denda, kerja sosial, atau hukuman tindak pidana ringan (tipiring). Penerapan sanksi pun diharapkan akan membuat masyarakat lebih patuh terhadap protokol kesehatan.
MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) Tahun 2024, Kementerian Pekerjaan Umum…
MONITOR, Jakarta - Stasiun Bakamla Sambas melalui unsurnya yakni Catamaran 505 bersama Satuan Kepolisian Air…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal…
MONITOR, Jakarta - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar serta dosen tetap…