MONITOR, Jakarta – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menyambangi kediaman mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, di Pangandaran, Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga berbincang mengenai sejumlah hal, terutama terkait cerita sukses Susi sebagai pengusaha di bidang penerbangan hingga masuk di kabinet.
“Saya sangat mengidolakan kewirausahaan ibu. Jadi tantangan itu jadi motivasi untuk mencapai yang lebih tinggi lagi,” kata Sandi dalam wawancara yang dipublikasikan di channel Youtube Sandiuno TV, dimuat Jumat (10/7).
Dalam kesempatan itu, Susi menjelaskan keberadaan dirinya yang masuk dalam jajaran kabinet. Dirinya mengaku, memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbaiki regulasi supaya masyarakat, terutama nelayan sejahtera.
“Ya, saya ingin membenahi regulasi yang tidak betul supaya benar, sehingga semua orang punya kesempatan yang sama dalam berusaha,” paparnya
“Kita sebagai pemangku aturan, saya pikir kita harus kembali pada sila Pancasila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah prinsip saya yang saya lakukan,” tambah dia.
Sandi juga turut meminta pandangan Susi terkait kondisi pandemi yang tengah dihadapi Indonesia khususnya dan dunia secara umum.
Susi yang merupakan pemilik maskapai Susi Air ini menilai Covid-19 yang terjadi saat ini telah menyebabkan krisis ekonomi dan krisis kesehatan.
“Covid-19 yang terjadi ini menyebabkan krisis ekonomi dan krisis kesehatan. Tapi, kita tidak boleh depresi, tidak boleh tertekan, ya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sandi meminta saran dari Susi agar pengusaha Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) yang omzetnya turun di masa pandemi ini bisa bangkit dan bisa menyesuaikan dengan keadaan normal baru.
“Saya pikir yang paling penting harus punya rasa selalu optimis. Walaupun tidak boleh terlalu ambisius karena keadaan sekarang tidak terlalu bagus,” ujar Susi.
“Jadi, ya, optimis tetap berusaha, tapi jangan terlalu ngoyo yang bikin anda stres, dan staminanya turun dan akhirnya sakit,” sambungnya
Untuk bantuan kepada masyarakat yang tedampak covid-19, baik Sandi maupun Susi sepakat untuk diberikan bantuan langsung secara tunai. Bukan dalam bentuk paket sembako, karena kalau dalam bentuk sembako rawan terjadinya korupsi atau mark up oleh birokrasi.
“Saya sepakat, Bu, kalau cash itu nyampe ke tangan ibu-ibu, emak-emak, atau bapak-bapak, mereka bisa beli sesuai dengan kebutuhannya dan kadang-kadang mereka butuh biaya listrik dan lain-lain,” pungkas Sandi.
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…
MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…
MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…
MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…
MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…