MONITOR, Jakarta – Isu perombakan kabinet Indonesia Maju semakin menguat sejak Presiden Joko Widodo memarahi para menterinya pada Sidang Paripurna Kabinet 18 Juni lalu. Mayoritas publik juga mendukung wacana tersebut, seperti hasil survei nasional yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO).
Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan IPO pada 8 hingga 25 Juni 2020 ini, sejumlah nama menteri yang dinilai layak direshuffle justru merupakan orang terdekat dari Presiden Jokowi.
“Dilema bagi Presiden melihat menteri yang bersusah payah memenangkan Pilpres 2019, justru berada di urutan teratas paling diharapkan reshuffle, jangan sampai ada asumsi justru karena kedekatan inilah membuat mereka merasa aman dari kritik dan koreksi Presiden,” ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam keterangan persnya, Sabtu (4/7).
Dedi menjelaskan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menduduki posisi teratas paling diharapkan reshuffle dengan penilaian 64.1 persen, disusul Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 52.4 persen, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah 47.5 persen, Menteri agama Fahrul Razy 40.8.
Lalu, disusul Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo 36.1 dan posisi keenam Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan 33.2 persen, Menteri Sosial Juliari Batubara 30.6 persen, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 28.1, Menteri Pemuda dan Olah Raga Zainudin Amali 24.7.
Di urutan akhir, Dedi mengungkapkan publik menginginkan reshuffle terhadap Menteri BUMN Erick Tohir sekitar 18.4 persen, dan posisi kesebelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 13.0 persen.