Menko Polhukam RI Mahfud MD (dok: Tirto)
MONITOR, Jakarta – Djoko Tjandra, buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cassie) Bank Bali menggegerkan publik. Baru-baru ini, ia muncul di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas perkara yang membelitnya.
Jaksa Agung ST Burhanuddin pun mengaku pihaknya kecolongan informasi tentang Djoko Tjandra, yang menghilang sejak 2009 lalu. Pasalnya, Djoko Tjandra diketahui berada di Indonesia hampir selama tiga bulan.
Terkait hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memerintahkan Jaksa Agung dan Aparat Kepolisian untuk menangkap Djoko Tjandra dalam persidangan Peninjauan Kembali (PK) di masa mendatang.
“Ketika hadir di pengadilan, saya minta polisi dan kejaksaan untuk menangkapnya dan segera dijebloskan ke penjara sesuai dengan putusan pengadilan yang telah inkracht (berkekuatan hukum tetap),” ujar Mahfud MD, dalam keterangan tertulisnya.
Mahfud mengatakan, tidak ada lagi alasan untuk menunda hukuman bagi Djoko Tjandra. Untuk itu, dirinya meminta agar aparat kepolisian bersiaga menangkap sang buron ketika di persidangan.
“Jadi tidak ada penundaan hukuman bagi orang yang sudah minta PK,” tegas Mahfud.
MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama memberikan kontribusi signifikan…
MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…
Abdul HakimPengajar Studi Perbandingan Politik STISNU Nusantara Tangerang Dalam dunia politik dan kekuasaan, terdapat strategi…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti lonjakan kasus HIV/AIDS yang menyerang remaja…
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut bahwa…