Senin, 25 November, 2024

Dorong Kemandirian Petani, Bupati Luwu Utara Tanam Benih Padi

MONITOR, Luwu Utara – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani beserta rombongan melakukan tanam padi di desa Tarobok, kecamatan Baebunta. Dengan menggunakan mesin tanam atau rice transplanter Bupati Indah mulai menanam benih padi dilahan penangkaran benih kerjasama antara Pemkab Luwu Utara, Universitas Hassanudin dan Perusahaan asal Taiwan.

Selain kegiatan tanam padi Indah sapaan bupati wanita pertama di Provinsi Sulsel ini memberikan sejumlah bantuan alat pertanian seperti 3 unit traktor roda dua, 1 unit traktor roda empat, 1 unit combine harvester, 2 unit pompa air, 1 unit power theser, serta benih padi 1,2 Ton benih padi kepada beberapa kelompok tani yang tersebar di beberapa kecamatan.

Indah berharap dengan bantuan yang diberikan ini dapat meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Luwu khususnya dibidang penangkaran benih.

“Selama ini benih padi banyak didatangkan dari luar Luwu Utara dengan adanya penangkaran ini, kita bisa lebih mudah memperoleh benih padi unggul berkualitas secara mandiri,” tutur Indah.

- Advertisement -

Indah sangat menyadari betul bahwa saat pandemik wabah Covid 19 seperti sekarang sektor pertanian lah yang mampu bertahan. Hal ini bukan tanpa alasan dikarenakan 80 persen mayoritas masyarakat Luwu Utara bergerak pada sektor pertanian.

Berdasarkan data BPS luas lahan sawah di Luwu Utara tahun 2019 mencapai 28.970,9 Hektare, dengan luas tanam 49.005,8 Hektar dan luas panen 46.008,8 hektar.

Produksi padi mencapai 262.955,39 Ton Gabah Kering Panen (GKP) dengan provitas 5,85 ton per hektar dan surplus beras mencapai 90.601,75 ton pada tahun 2019.

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam program ini, termasuk kepada para penyuluh pertanian kita yang telah bekerja keras mendampingi petani di lapangan,” ucap Indah.

“Terus terang, saya belajar banyak dari teman-teman penyuluh pertanian. Sekali lagi, semoga program ini bisa membawa Luwu Utara menuju terwujudnya kedaulatan pangan,” terang dia.

Ditempat terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengapresiasi kinerja bupati Indah di sektor pertanian. Senada dengan bupati Indah, Suwandi pun mengamini bahwa sektor pertanian lah yang paling mampu bertahan disaat pandemik seperti sekarang.

“Setiap daerah berbasis pertanian harus mampu tetap berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya, karena kedepan dunia pun akan melakukan hal yang sama demi ketahanan pangan negaranya”tutur Suwandi.

Masa pandemik saat ini setidaknya dijadikan kesadaran kita bahwa ketahanan pangan hal yang harus kita dukung secara penuh ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta penduduk indonesia Kementerian Pertanian menargetkan luas tambah tanam padi periode April – September sebesar 5,6 juta hektar.

Untuk mendukung capaian tersebut Kementan telah menyiapkan langkah-langkah strategis seperti Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) di daerah sentra produksi padi. GPOT ini juga sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau yang diperkirakan sekitar bulan agustus ini.

Suwandi optimis saat semua kepala daerah bergerak bersama bukan tidak mungkin target produksi beras nasional akan tercapai sehingga stok beras nasional aman hingga akhir tahun 2020.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER