MONITOR, Jakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menggelar program Jurnalist Fellowship and Training 2020, sebuah program yang memberikan kesempatan kepada insan pers di Indonesia untuk memperdalam pengetahuan, informasi, dan data terbaru di bidang kelapa sawit.
Dalam tahun ini, program yang rutin digelar BPDPKS tersebut digelar dalam tiga gelombang yang setiap gelombangnya diikuti oleh 10 jurnalis. Program untuk gelombang pertama digelar pada 29 hingga 30 Juni 2020, diikuti oleh Mutia Fauzia dari Kompas.com, Doni Hermawan dari IDN Times, Dina Angelina dari Kaltim Post, Muhammad Iqbal dari Riau24.com, Venny Suryanto dari Kontan.co.id, Eko Kurniawan dari Waspada.co.id, Tira Santia dari Liputan6.com, Yessi Artada dari JPNN.com, dua perwakilan dari Okezone.com, juga Kumparan.com.
Berbeda dengan yang sebelumnya, program pembekalan untuk peserta gelombang pertama digelar secara online melalui media tatap muka virtual mengingat kondisi pandemi COVID-19. Melalui program ini, BPDPKS memberikan kesempatan kepada jurnalis untuk berbagai informasi, dan bertukar pikiran dengan pemangku kepentingan di sektor kelapa sawit nasional.
Materi pembekalan disampaikan oleh Ketua Dewan Pengawas BPDPKS, Rusman Heriawan, yang membahas mengenai peran BPDPKS dalam mendukung sawit berkelanjutan. Disampaikan pula materi oleh Ketua Hubungan Lembaga & Internasional Dewan Pers, Agus Sudibyo yang menyampaikan paparan Nasionalisme Media Dalam Mendukung Kebangkitan Perekonomian Nasional Melalui IndustrI Sawit.
Selain itu, aspek lingkungan di sektor sawit disampaikan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Yanto Santosa. Selanjutnya Plt, Asisten Deputi Perkebunan & Holtikultura Kementerian Koordinator Perekonomian, Muhammad Saifulloh menyampaikan pembahasan mengenai kontribusi sawit bagi perekonomian dan ketahanan energi nasional.
Dari kalangan pelaku usaha, pengurus bidang Sustainability Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Bandung Sahari menyoroti aspek keberlanjutan sektor sawit. Sedangkan materi mengenai aspek sawit terkait energi terbarukan disampaikan oleh Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan.
Dari pembekalan ini, para peserta diharapkan menggali dan menerima informasi terbaru mengenai sawit yang bisa dijadikan bahan bagi penyusunan karya jurnalistik yang diterbitkan di media masing-masing. Dalam program ini, karya jurnalistik tersebut dilombakan untuk kemudian dipilih tiga pemenang. Dengan demikian, untuk keseluruhan gelombang Journalist Fellowship Program tahun 2020, akan terdapat sembilan jurnalis pemenang lomba.
Selain untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis memperdalam pengetahun di sektor sawit, BPDPKS juga mengharapkan program ini dapat mendorong peran aktif dalam penyebaran informasi mengenai sawit Indonesia yang berkelanjutan.
Hal tersebut dinilai penting mengingat masih banyaknya informasi yang salah mengenai sawit yang beredar di masyarakat. Dalam hal ini, para jurnalis diharapkan bisa turut menyampaikan informasi yang benar, berdasarkan fakta dan data yang terverifikasi mengenai sawit kepada masyarakat luas.