Kementerian PUPR

Menteri Basuki Minta Pembangunan Bendungan Cipanas Sumedang Rampung Tahun 2022

MONITOR, Sumedang – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang selesai lebih cepat dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Progres pekerjaan fisik Bendungan Cipanas saat ini mencapai 59,72% dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2022.

“Berdasarkan laporan jadwal pelaksanaan, bendungan direncanakan selesai tahun 2023. Namun hari ini saya minta agar pelaksanaan pekerjaan bisa dipercepat dan diselesaikan lebih cepat, yakni pada tahun 2022” kata Menteri Basuki saat meninjau, pembangunan Bendungan Cipanas, Selasa (30/6/2020).

Bendungan Cipanas mulai dikerjakan sejak 2017 dengan masa pelaksanaan hingga 2021. Bendungan yang termasuk salahsatu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional ini memiliki daya tampung cukup besar yakni 250 juta m3.

Dengan daya tampung sebesar itu, Bendungan Cipanas akan mampu mengairi jaringan irigasi seluas 7. 432 hektar untuk lahan pertanian di Kabupaten Sumedang dan sebagian Kabupaten Indramayu. Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Cipanas dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Bendungan ini merupakan tipe urugan batu inti tegak yang dilengkapi dengan terowongan pengelak sepanjang 400 meter. Sumber air berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung dengan luas lahan dibutuhkan seluas 1.703 hektar.

Bendungan multifungsi ini juga memiliki fungsi lain untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik dan berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 MW. 

Bendungan dengan total luas genangan 1.315 hektar ini juga akan dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 250 m3/detik serta memiliki potensi untuk wisata.

Biaya pembangunan bendungan sebesar Rp 1,3 triliun bersumber dari APBN yang dilaksanakan dengan dua paket konstruksi. Paket pertama dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya – PT. Jaya Konstruksi KSO. Sementara paket 2 dikerjakan PT. Brantas Abipraya (Persero).

Recent Posts

Pimpinan DPR Harap Idul Fitri Jadi Momen Berbagi Kepedulian Demi Wujudkan Kesejahteraan Sosial

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan ucapan selamat Hari Raya…

10 jam yang lalu

DPR Desak Junta Myanmar Hentikan Pengeboman Warga Sipil Pasca Gempa 7,7 SR

MONITOR, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengecam keras tindakan junta…

10 jam yang lalu

DPR Perkirakan Arus Balik Lebaran Berjalan Lancar dan Kondusif

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo memperkirakan arus balik Lebaran 2025…

14 jam yang lalu

Menag Ajak Umat Amalkan Nasihat selama Ramadan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menggelar open house Idulfitri 1446 H di rumah…

1 hari yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Sebut Puasa Mabrur Akan Membawa Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Guru Besar UIN Jakarta Prof. Ahmad Tholabi Kharlie dalam khotbah Salat Idulfitri…

1 hari yang lalu

Khutbah Idul Fitri, Prof Rokhmin: Puasa Meningkatkan Kualitas Hidup dan Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS dalam khutbah…

2 hari yang lalu