PERTANIAN

Pengamat: Nilai Ekspor Pertanian Masih Akan Tumbuh Positif

MONITOR, Jakarta – Pengamat pangan sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya, Sujarwo, mengatakan bahwa kenaikan lalu lintas ekspor pertanian berpotensi meningkat lebih tajam lagi jika agregat supply pertanian ikut meningkat.

Menurut dia, diperlukan sentuhan teknologi dan observasi supaya peluang pasar yang tersedia bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Aspek sustainabilitas supply juga menjadi penting untuk terus di kelola dengan baik sehingga supply chain dapat mengalir dengan risiko lebih rendah serta didukung kekuatan modal sosial dari hulu sampai hilir,” ujar Sujarwo, Selasa, 16 Juni 2020.

Sujarwo mengatakan, kelembagaan petani yang berada di daerah-daerah sudah menunjukan kemajuan yang luar biasa, namun masih sangat perlu untuk dikembangkan. Sehingga economies of scale dan perencanaan produksi dapat dioptimalkan dengan matang.

“Neworking pasar dan kebutuhan spesifik pasar atas produk pertanian juga menjadi faktor penting. Jika produksi pertanian dapat menyesuaikan tarikan demand dengan baik maka kemajuan pertanian dan kemakmuran petani menjadi lebih dekat lagi direalisasikan,” katanya.

Oleh karena itu, Sujarwo menyebut keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia harus diolah menjadi keunggulan kompetitif teknologi, efisiensi (scale) dan kualitas (daya saing). Dengan pengolahan yang baik, maka sumber daya pertanian akan mampu berdaya saing dan memiliki nilai tambah.

“Saya berharap semoga Indonesia dapat berpartisipasi aktif mengeradikasi hunger and poverty (SDGs) dan berpartisipasi aktif bagi pengurangan kelaparan di dunia,” terangnya.

Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis selama Januari-Mei 2020, hanya sektor pertanian yang pertumbuhannya meningkat sebesar 5,63 persen. Peningkatan terjadi lantaran ekspor buah-buahan tahunan berada dalam posisi positif.

Selain itu, Sujarwo juga turut mengomentari terkait kenaikan upah buruh tani pada Mei 2020 menjadi Rp55.396. Kata Sujarwo, kenaikan upah buruh tani secara generak meningkat karean efek living standard secara makro yang juga ikut meningkat. Adapun angka tersebut naik sebesar 0,14 persen dibandingkan April 2020.

“Penting untuk menjaga margin produksi agar tidak menurun. Karena bisa menurunkan kesejahteraan petani dan alih fungsi lahan semakin sulit dikendalikan,” katanya.

Untuk itu, Sujarwo berharap intervensi pemerintah mampu dimaksimalkan agar semakin menguatkan petani dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, kelancaran informasi, dan juga stimulasi produksi dalam jangka pendek maupun panjang.

Recent Posts

Jokowi Instruksikan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons instruksi Presiden ke-7 RI Joko Widodo…

1 jam yang lalu

DPR Soroti Pemangkasan Bantuan KIP, Anak Dari Keluarga Tak Mampu Kehilangan Kesempatan Kuliah

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti menyoroti kebijakan Pemerintah…

2 jam yang lalu

Puan Puji Prabowo Wakili Indonesia Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memuji Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum…

2 jam yang lalu

Menag Minta Jajarannya untuk Tidak Ambil Putusan saat Emosi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi pesan khusus kepada jajarannya tentang pengendalian emosi.…

2 jam yang lalu

Dipimpin Puan Maharani, DPR Sahkan UU RAPBN 2026

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin rapat Paripurna ke-5 Masa Persidangan I…

6 jam yang lalu

DPR Harap Prabowo Suarakan Kemerdekaan Palestina di Pidato Forum PBB

MONITOR, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato dalam Sidang Majelis Umum…

9 jam yang lalu