BERITA

Nasdem: Mall yang Langgar Protokol Kesehatan Harus Ditutup

MONITOR, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus bisa bersikap tegas dan berani menutup mall yang tidak melaksanakan protokol kesehatan. Hal tersebut diungkapkan Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino. Pasalnya, terang Wibi, mall bisa saja menjadi tempat klaster baru dalam penyebaran covid-19 disaat penerapan PSBB transisi.

Menurut Wibi, keamanan para pengunjung dari ancaman virus Corona mutlak harus diperhatikan saat pembukaan kembali mall di Jakarta. Penerapan protokol kesehatan ala new normal, seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan separuh kapasitas harus disiplin dijalankan.

Wibi pun mencontohkan, pembukaan kembali pasar tradisional yang menjelma menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 harus menjadi pelajaran.

“Harus diantisipasi lonjakan pengujung mall. Ada semacam euforia warga ibu kota untuk mengunjungi mal yang ditutup sejak pembatasan sosial berskala besar diberlakukan di Jakarta,” ujar Wibi, di Jakarta, Senin (16/6).

Wibi mengatakan, harus ada kesadaran dari masyarakat bahwa Covid-19 masih ada dan bisa menyerang siapa saja. Menurutnya, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan tidak bisa ditawar lagi. Bila perlu, aparat keamanan hendaknya ikut mengawasi semua mal.

“Konsistensi penerapan protokol kesehatan itu tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membuat regulasi dan harus memastikan regulasi itu berjalan tegak lurus. Jangan dibuat untuk dilanggar,” jelasnya.

Politikus muda NasDem ini juga meminta kepada pihak pengelola mall untuk memastikan seluruh regulasi itu dijalankan. Dia juga mendorong Pemprov DKI menindak tegas jika masih ada mal yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Jangan ragu-ragu untuk menutup kembali. Pemprov tidak boleh tunduk kepada pengusaha mal nakal,” tegasnya.

Wibi juga meminta fasilitas dan tenaga kesehatan turut diperhatikan dalam menghadapi masa PSBB Transisi di ibu kota. Hal tersebut untuk memastikan kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan jika ada peningkatan kasus positif di Jakarta.

Kita harus pahami bahwa pembukaan mal di Jakarta bukan karena Covid-19 sudah bisa diatasi. Bagaimanapun juga arus lalu lintas dan masyarakat sulit dikendalikan,” pungkasnya.

Recent Posts

Menperin Raih Komitmen Tiga Prinsipal Otomotif Jepang, Harga Stabil dan Tidak PHK

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta komitmen kepada tiga produsen otomotif besar…

1 jam yang lalu

Menag Siap Terlibat Aktif pada Program Wakaf Produktif Pertanian yang Digagas ICMI dan IPB

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kesiapan Kementerian Agama untuk terlibat aktif dalam…

3 jam yang lalu

MUI Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos Terlibat Judol

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Wantim Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Zainut Tahid Sa’adi…

3 jam yang lalu

Forum ICMI, Prof Rokhmin paparkan Strategi Transformasi Sektor Pangan untuk Wujudkan Kedaulatan

MONITOR - Anggota Komisi IV DPR-RI Prof Rokhmin Dahuri mendorong pemerintah untuk melakukan transformasi sektor…

6 jam yang lalu

Satu Dosis Vaksin Tak Cukup, Kementan Gaungkan Vaksinasi Booster PMK

MONITOR, Jakarta — Pemerintah terus memperkuat upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui pelaksanaan…

8 jam yang lalu

Soroti Jutaan Sarjana Nganggur, Puan Dorong Orkestrasi Lintas Kementerian Jembatani Pelamar Kerja

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti jumlah pengangguran berpendidikan sarjana di Indonesia…

12 jam yang lalu