SOSIAL

Cegah Covid-19, KPAI Sarankan Deteksi Dini Anak Terlantar dan Penghuni Panti Asuhan

MONITOR, Jakarta – Anak merupakan objek yang rentan terpapar virus Corona. Berdasarkan data yang diperoleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), anak-anak yang tinggal di panti asuhan berpotensi terkena virus asal Wuhan China ini.

Di masa pandemi ini, KPAI mendapatkan laporan sedikitnya 14 anak yang tinggal di Panti Sosial di Kalimantan Selatan positif Covid-19. Belum lagi, adanya kasus panti penyandang disabilitas di Jakarta yang juga terpapar Covid-19.

Komisioner Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat KPAI, Susianah Affandy, membenarkan bahwa anak-anak rentan terpapar dan terdampak Covid-19. Mereka mudah tertular dari anggota keluarga yang merupakan pasien positif Covid.

Selain itu, Susianah menegaskan bahwa persepsi kelompok rentan Covid-19 adalah kalangan lansia saja tidaklah benar. Menurutnya, keluarga juga jangan menyepelekan protokol kesehatan bagi anak-anak di masa pandemi.

“KPAI banyak menemukan anak-anak bebas bermain di sekitar rumah tanpa mengenakan masker dan juga tidak menerapkan physical distancing (jaga jarak) khususnya di lingkungan keluarga rentan,” ujar Susianah dalam keterangannya, Senin (15/6).

Ia menuturkan, selama ini, pemerintah melakukan deteksi dini terhadap anak terpapar Covid-19 setelah ada anggota keluarga sang anak yang terpapar Covid-19. Susianah menilai anak belum menjadi prioritas sasaran deteksi dini yang digalakkan oleh Pemerintah RI dan Pemerintah Daerah.

Sementara itu, penanganan anak-anak terlantar dan anak yang tinggal di Panti Sosial selama ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan ‘charity’ berupa bantuan sosial. Pencegahan dan pemutusan mata rantai Covid-19 di kalangan anak terlantar dan anak-anak yang tinggal di panti sosial belum digalakkan secara massif sebagaimana pencegahan di tempat lainnya.

“Agar Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan deteksi dini Covid-19 bagi anak-anak terlantar (anak jalanan, anak yang bekerja di sektor informal, anak penyandang disabilitas) dan anak-anak yang tinggal di panti sosial. Program deteksi dini dengan prioritas anak-anak di keluarga rentan juga harus dilakukan dalam satu rangkaian pencegahan dan pemutusan mata rantai Covid-19,” pungkasnya.

Recent Posts

Ditjen Bimas Kristen dan Ditjen Bimas Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara bersama Kemenag di TMII

MONITOR, Jakarta - Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen dan Ditjen Bimas Katolik akan menggelar Festival…

5 jam yang lalu

Kemenag Tetapkan 90 Buku PAI dan Bahasa Arab Layak Terbit

MONITOR, Jakarta - Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kementerian Agama menetapkan…

6 jam yang lalu

Arema FC Siap Implementasikan Holding UMKM untuk Pengelolaan Stadion Kanjuruhan

MONITOR, Jakarta - Kementerian UMKM menyambut positif rencana Arema FC untuk mengelola Stadion Kanjuruhan dan…

9 jam yang lalu

Menperin: Utilisasi Industri Tableware dan Glassware Masih Rendah Akibat Gempuran Produk Impor

MONITOR, Jakarta - Industri keramik khususnya tableware dan glassware nasional masih menghadapi tingkat utilisasi yang…

10 jam yang lalu

Nabati Salurkan Bantuuan 4000 Karton Wafer dan Biskuit ke Sumatra

MONITOR, JAKARTA - Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana alam di Sumatra,…

11 jam yang lalu

KPK Serukan ASN Kemenag Terapkan IDOLA dan Gatot Kaca Mesra

MONITOR, Jakarta - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menggelar peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di…

14 jam yang lalu