Categories: KEAGAMAANPENDIDIKAN

Dua Skenario Pembelajaran PTKI Masa Pandemi Covid-19

MONITOR, Jakarta – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam bersama Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) membahas skenario pembelajaran di masa pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dalam pertemuan yang dilakukan secara virtual ini, Direktur Diktis Arskal Salim menyampaikan bahwa proses pembelajaran di tahun ajaran 2020/2021 menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing kampus.

“Proses pembelajaran tidak diseragamkan, namun disesuaikan oleh kampus masing-masing dengan pertimbangan kondisi daerah setempat. Apakah kasus positif Covid-19 di daerah tersebut sudah landai atau malah sebaliknya,” kata Arskal Salim beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, pertemuan tersebut menyimpulkan dua skenario pembelajaran di masa Pandemik Covid-19. Pertama, penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) penuh seperti yang sudah diterapkan pada semester genap 2019/2020.

Kedua, yakni kampus PTKI menyambut New Normal; perpaduan blended learning, daring (dalam ruang) dan luring (luar ruang), disertai protokol kesehatan yang ketat. Namun, skenario ini akan lebih fleksibel disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing PTKI.

Forum juga mendiskusikan beberapa simulasi penerapan blended learning. Beberapa usulan tentang penerapan pembelajaran tersebut pun disampaikan, salah satunya oleh Rektor UIN Palembang Sirozy. 

“Untuk pola pembelajaran di Zona Hijau bisa offline dengan mengikuti protokol kesehatan, dengan risiko harus menyiapkan lebih banyak ruang kuliah, penambahan jadwal kuliah, dan penambahan jadwal mengajar dosen,” ungkap Sirozy.

“Di Zona Merah atau Kuning, sebaiknya pembelajaran full online, termasuk untuk mahasiswa baru. Jika didukung panduan yang jelas dan insfrastruktur yang baik, insya Allah mahasiswa baru akan bisa beradaptasi. Blended learning sangat sulit secara teknis, karena akan memberatkan mahasiswa untuk mencari tempat kost dan menyulitkan persiapan teknis,” sambungnya.

Rapat koordinasi ini menghasilkan kesepakatan tentang penerapan pembelajaran skenario moderat yang tidak diseragamkan. Penerapan pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi masing-masing PTKI sesuai zona, dan akan segera dibuat petunjuk teknis yang jelas, agar proses akademik tetap berjalan maksimal.

Recent Posts

Tambahan Minyak Jadi 2 Liter Dalam Bansos Pangan Merupakan Usulan Pimpinan DPR

MONITOR, Jakarta - Pemerintah berkomitmen mengoptimalkan rencana stimulus ekonomi yang nilainya mencapai Rp 16,23 triliun,…

2 jam yang lalu

Bupati Lumajang Serahkan Bantuan Alsintan, Perkuat Ketahanan Pangan Menjelang Hari Tani Nasional

MONITOR, Lumajang - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, secara langsung menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian…

2 jam yang lalu

Jokowi Instruksikan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons instruksi Presiden ke-7 RI Joko Widodo…

6 jam yang lalu

DPR Soroti Pemangkasan Bantuan KIP, Anak Dari Keluarga Tak Mampu Kehilangan Kesempatan Kuliah

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti menyoroti kebijakan Pemerintah…

6 jam yang lalu

Puan Puji Prabowo Wakili Indonesia Dorong Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memuji Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum…

6 jam yang lalu

Menag Minta Jajarannya untuk Tidak Ambil Putusan saat Emosi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi pesan khusus kepada jajarannya tentang pengendalian emosi.…

7 jam yang lalu