BERITA

Penggunaan Air Bersih di Ibu Kota Menurun Selama PSBB

MONITOR, Jakarta – Selama masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penggunaan air bersih di Ibu Kota mengalami penurunan. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PAM JAYA, Priyatno Bambang Hernowo.

Sebelum masa PSBB, ia menjelaskan total air yang terdistribusi ke warga sebanyak 20.200 liter. Sedangkan di masa PSBB hanya 19.500 hingga 19.800 liter.

“Apa yang terjadi kemarin masa PSBB secara sumber air kita ga ada masalah. Kalau kita lihat kemudian Januari sampai dengan Mei itu tidak terjadi disruption yang signifikan kita bisa mengalirkan air. Seperti masa normal biasanya kita 20200 liter, kemarin (PSBB) kita bisa 19.500-19.800 liter,” kata Priyatno.

Dia menjelaskan, berkurangnya pendistribusian air bersih di masa PSBB karena sejumlah perusahaan dan pelaku industri tidak beroperasi. Sedangkan ada kenaikan komsunsi air bersih di sektor rumah tangga. Hal itu lantaran pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah.

“Untuk hotel dan apartement komposisinya itu (air bersih) berkurang 5,75 persen dari pada sebelum adanya wabah ini, dan itu berpindah ke rumah tangga sederhana dan rumah tangga menengah secara signifikan,” terangnya.

Jadi memang, katanya, ada kecenderungan perpindahan komsumsi air bersih dari sektor komersil ke rumah tangga. Karena adanya arahan pemerintah untuk tetap di rumah dan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH)

Dia pun menuturkan, saat PSBB transisi PAM JAYA akan ada penambahan pendistribusian air bersih. Alasanya karena banyak perusahaan atau fasilitas publik yang membutuhkan tempat cuci tangan. Mengingat perkantoran di Jakarta sudah mulai buka kembali di masa transisi.

PAM JAYA juga membuat wastafel portable di lebih dari 100 lokasi di Jakarta untuk kebutuhan masyarakat mencuci tangan. Hal itu untuk menjalankan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan COVID-19.

“Jadi Kemudian kita memasang titik cuci tangan wastafel portable, itu mengisinya setiap hari untuk kebutuhan ketika misalnya ada publik yang ingin menggunakan atau butuh cuci tangan,” imbuhnya.

Ditegaskannya, air bersih saat ini sangat dibutuhkan untuk penangan corona dan sebagai pengganti vaksi COVID-19 yang hingga kini belum ditemukan.

“Sebetulnya kita akses air bersih kita menjadi syarat bagi kita melawan untuk penyebaran wabah yang ada saat ini. Karena ketika vaksin belum ada prilaku hidup bersih dan sehat itulah kemudian yang jadi kuncinya,” pungkasnya.

Recent Posts

Bakamla Jemput 3 ABK Yang Ditangkap Malaysia

MONITOR, Jakarta - Bakamla RI yang diwakili oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Bambang…

1 jam yang lalu

Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Peran Kampus Sebagai Ruang Tumbuh Kewirausahaan‎‎

‎MONITOR, Bandung - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menekankan…

3 jam yang lalu

Komisi IX DPR Dukung Pemanfaatan Minyak Jelantah MBG, Asal Hasil Penjualan Transparan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyambut baik pemanfaatan minyak jelantah dari…

3 jam yang lalu

Kejagung MoU dengan Operator Soal Penyadapan, DPR: Penegakan Hukum Jangan Sampai Langgar Privasi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding menanggapi langkah Kejaksaan Agung yang…

3 jam yang lalu

Kementerian PU Bangun SPAM Kamijoro di Kulon Progo Untuk Layani 1.702 Sambungan Rumah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kamijoro…

4 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Rampungkan Jembatan Gantung di Banda Aceh

MONITOR, Aceh - Kementerian Pekerjaan Umum dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah tidak hanya membangun infrastruktur…

5 jam yang lalu