MONITOR, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, mewanti-wanti sejumlah dampak akibat rencana isi aneksasi Israel atas wilayah tepi barat Palestina.
Menurut dia, dampak mengerikan dari rencana aneksasi itu adalah meletusnya perang terbuka Palestina-Israel secara masif, solusi dua negara akan seperti ilusi, stabilitas kawasan dan global terancam terlebih saat dunia menghadapi pandemi.
“Akar masalahnya karena Israel tak mau tunduk terhadap norma dan hukum internasional manapun, termasuk Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 242 yang menyerukan Israel menarik diri dari wilayah-wilayah yang diduduki dalam Perang enam hari tahun 1967,” kata Fadli kepada awak media, di Jakarta, Kamis (11/6).
Fadli juga mendesak PBB, OJK dan masyarakat internasional untuk segera mengambil langkah yang diperlukan.
“Saya mendesak masyarakat dunia terutama PBB dan OKI segera bertindak. Saya juga meminta Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang diselenggarakan secara daring baru-baru ini benar-benar menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mencegah aneksasi Israel itu,” tegas anggota komisi I DPR itu.
“Boikot Israel dan mengisolasinya dari pergaulan internasional bisa menjadi pilihan,” tambahnya.
Langkah aneksasi ilegal tersebut, tegas Fadli, lantaran Israel meyakini tak akan ada sanksi apapun atas langkahnya itu termasuk dari Dewan Keamanan PBB. Lebih dari tujuh dekade, sebut politikus Gerindra itu, Israel kerap melanggar norma dan hukum internasional.
“Mereka tak jera karena tak ada sanksi konkret apapun. Apalagi sekarang dunia sibuk dengan pandemi Corona. Kita perlu dorong pihak Palestina menempuh langkah yang membuat Israel jera,” paparnya.
“Saya mendukung ancaman otoritas Palestina yang akan menarik diri dari kesepakatan Oslo dan mendeklarasikan kemerdekaan Palestina secara sepihak,” pungkas Fadli, yang juga Wakil Presiden The League of Parliamentarians for Al-Quds, sebuah forum parlemen global yang mendukung perjuangan Palestina.