MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo belum lama ini mengungkapkan dirinya ingin meniru negara Selandia Baru dan Korea Selatan dalam melacak virus Corona. Pasalnya, selama ini Indonesia masih menggunakan pola-pola konvensional dan kurang agresif.
Misalnya di Selandia Baru, kata Jokowi, penanganan virus Corona telah menggunakan digital diary. Sementara di Korea Selatan telah mengembangkan mobile GPS.
“Saya berharap kita dapat melakukan pelacakan yang lebih agresif dengan bantuan sistem teknologi komunikasi, dan bukan dengan cara-cara konvensional lagi,” ujar Jokowi dalam keterangannya.
“Ini bisa kita lihat di negara-negara lain. Selandia Baru, misalnya, telah menggunakan digital diary, atau Korea Selatan yang mengembangkan mobile GPS untuk pelacakan dan monitor dengan baik,” sambungnya.
Meski demikian, Jokowi tetap menyampaikan kepada seluruh jajarannya dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, pemerintah telah berhasil mencapai target pengujian spesimen dengan metode PCR 10.000 per hari.
“Sekarang, targetnya kita naikkan dan saya harap dapat tercapai yaitu 20.000 uji spesimen per hari,” pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
MONITOR, Jakarta - Ditjen Bimas Islam Kemenag menerima kunjungan Wakil Menteri Urusan Islam, Dakwah dan…
MONITOR, Jakarta - Pernah dengar peribahasa lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Ya,…
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa Komisi II…
MONITOR, Jakarta - Sejalan dengan komitmen untuk menjalankan program penurunan karbon, Pertamina bangun kerjasama strategis…
MONITOR, Jakarta - Mata boleh gelap tapi hatinya bersinar. Fisik memang tak sempurna tapi semangatnya…
MONITOR, Jateng - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menyiagakan pasokan Avtur untuk keberangkatan…