Categories: MEGAPOLITAN

Pemkot Depok Kembangkan Inovasi Pembatasan Sosial Kampung Siaga Covid-19

MONITOR, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan mengembangkan inovasi Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS). Sistem tersebut nantinya menjadi upaya dalam persiapan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional berdasarkan tindak lanjut dari Peraturan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Nomor 46 Tahun 2020.

Yaitu tentang Pedoman PSBB Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Kabupaten atau Kota Sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

“Dalam PSBB Proporsional, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 pada level komunitas, Kota Depok akan mengembangkan inovasi berupa PSKS,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Minggu (31/5).

Dikatakannya, saat penerapan PSBB Proporsional nanti, sistem PSKS akan terus dioptimalkan. Kemudian, area pembatasan sosial akan diperkecil pada level RW yang masih dikategorikan zona merah, dengan parameter yang ditetapkan pemerintah.

“Pada RW yang ditetapkan PSKS, akan diatur pembatasan sosial secara khusus yang tercantum dalam Peraturan Wali Kota Depok bersamaan dengan Protokol PSBB Proporsional,” jelasnya.

Dirinya menuturkan, untuk memudahkan pelaksanaan program PSKS, kini pada Kampung Siaga di tiap RW sudah dilengkapi dengan aplikasi yang terintegrasi dengan Pusat Informasi Covid-19 Depok (PICODEP). Bahkan, aplikasi Kampung Siaga ini pertama di Jabar sebagai upaya penanggulangan Covid-19.

Kemudian, sambung Mohammad Idris, dibutuhkan pula kolaborasi tim kerja dengan melibatkan banyak pihak. Seperti dengan Tiga Pilar di kecamatan atau kelurahan, Puskesmas, Tim Pengawas, Tim Pendamping, Satgas Kampung Siaga Covid-19, RT atau RW dan pihak lainnya, termasuk para relawan.

“Mudah-mudahan dengan kolaborasi program PSKS ini, kasus Covid-19 pada RW yang dikategorikan zona merah dapat segera diselesaikan,” harapnya.

Lebih lanjut, kata Idris, nantinya penerapan PSBB Proporsional ini dilaksanakan jika hingga 4 Juni 2020 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Depok konsisten < 1 serta indikator lainnya terpenuhi. Saat ini, ujarnya, berdasarkan analisis data di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, tren perkembangan Rt menunjukkan penurunan dari tanggal 25 Mei 2020 (Rt 1,39 atau Rt >1). Diharapkan dapat terus diturunkan hingga 4 Juni 2020 mendatang.

“Semoga ini dapat dipertahankan dan terus turun hingga 4 Juni mendatang. Dengan begitu, Kota Depok dapat melaksanakan PSBB Proporsional,” jelasnya.

Recent Posts

Menuju Prodi Unggul bertaraf Internasional, Fakultas Tarbiyah UID Review Kurikulum

MONITOR, Depok - Dalam rangka untuk meningkatkan mutu akademik dan memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan…

5 menit yang lalu

PBNU Klaim Haji 2025 Berjalan Baik dan Jelaskan Ukurannya

MONITOR, Jakarta - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori menilai…

5 jam yang lalu

Israel Serang Iran, DPR Peringatkan Dunia Jangan Terjebak Skenario Netanyahu

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras aksi militer Israel yang…

11 jam yang lalu

DPR Minta Penjual Ribuan Konten Pornografi Anak Dijerat Hukum Maksimal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah meminta aparat penegak hukum untuk memberikan…

12 jam yang lalu

Kunjungi Markas Besar Meta dan Google di California AS, Puan Apresiasi Dukung RI Perangi Judol

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Meta…

13 jam yang lalu

Jadwal Terbang SV 5296 Mundur, Petugas Haji Pastikan Dampingi dan Advokasi Penuh Jemaah

MONITOR, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara memastikan pendampingan dan advokasi…

16 jam yang lalu