Jumat, 29 Maret, 2024

Era Baru Fundraising Zakat Pasca Pandemi Covid-19

Oleh: Dr. Nurhidayat*

Pada tanggal 15 Mei 2020, Presiden mengeluarkan arahan tentang Prosedur Standar Tatanan Baru (New Normal) menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19 antara lain dalam bidang penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah. Arahan tersebut berisi tentang pemerintah akan menurunkan aparat yang terdiri dari TNI dan Polri yang bertugas di titik-titik keramaian di 4 provinsi dan 25 kabupaten dan kota. Jika terbukti efekif, pemerintah akan memperluas tatanan normal baru ke provinsi dan kabupaten/kota lainnya.

Kedua, protokol kesehatan yang dirancang khusus untuk menghadapi tatanan normal baru akan segera disosialisasikan kepada seluruh masyarakat secara masif. Ketiga, provinsi dan kabupaten/kota dengan indeks penularan Virus Corona yang relatif rendah yakni di bawah 1 dibuktikan dengan fakta di lapangan dapat mulai menerapkan tatanan normal baru. Keempat, pemerintah menginstruksikan setiap kepala daerah untuk memeriksa kesiapan wilayahnya dalam menyambut tatanan normal baru dan kesiapannya dalam mengendalikan Virus Corona.

Bagi sektor bisnis, kebijakan pemerintah ini seperti hujan di musim kemarau, harapan baru bagi para pebisnis untuk kembali beraktifitas. Bagi Institusi zakat, ini adalah peluang untuk kembali melakukan recovery dan melakukan inovasi strategi fundraising zakat.

- Advertisement -

Dalam kondisi pandemi Covid-19, institusi zakat seperti Baznas mengembangkan layanan lima strategi fundraising digital. Strategi ini sebetulnya sudah dilakukan Baznas sejak 2016. Pada masa pandemi ini diperkuat lagi dengan membentuk tim khusus Digital fundraising yang beranggotakan tenaga muda, tim ini juga didukung oleh divisi CRM (custumer relationship management) dan divisi IT (Information Technology). Kelima strategi yang dikembangkan Baznas itu antara lain pertama, internal platform. Dengan strategi ini Baznas antara lain mengembangkan layanan donasi via situs internet dan android. Strategi kedua eksternal platform, Baznas menjalin kerjasama dengan provider penyedia platform toko online dan bisnis digital.

Strategi ketiga social media platform dengan mengembangkan program donasi via media sosial (line, whatsapp dan facebook). Strategi keempat artificial intelligence platform, artinya Baznas menciptakan mesin cerdas yang bertujuan untuk mempermudah dan memperkuat layanan fundraising dengan membuat aplikasi zaki yang dapat diunduh melalui aplikasi. Dan strtaegi kelima innovation platform, melalui strategi ini Baznas mengembangkan inovasi fundraising digital yang sesuai dengan tuntutan, kebutuhan dan adaptasi teknologi.

Strategi yang sama juga dilakukan oleh Dompet Dhuafa, donasi digital yang dikembangkan Dompet Dhuafa dengan menghadirkan Donasi Mobile QR Code. Fasilitas ini memberikan kemudahan kepada muzaki untuk melakukan penghitungan zakat dan payment gateway berbasis teknologi dengan pemanfaatan bar code. Dengan strategi ini, muzaki bisa melakukan pembayaran zakat tanpa uang tunai (cashless). Selain itu Dompet Dhuafa juga menyediakan layanan rekening ponsel. Program ini memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan dalam melakukan pembayaran zakat.

Dompet Dhuafa melakukan strategi digital fundraising dengan empat langkah. Pertama, Dompet Dhuafa melakukan optimalisasi kanal-kanal komunikasi digital. Kedua, memberikan kemudahan layanan zakat bagi muzaki sambil terus melakukan edukasi penyadaran pentingnya membayar zakat. Ketiga, memperluas portofolio program yang langsung berdampak kepada mustahik. Dan keempat, melakukan pendistribusian zakat secara transparan dan akuntabel. Semua itu dilakukan dalam upaya mengikat muzaki untuk terus memberikan kepercayaan kepada Dompet Dhuafa.

Berdasarkan laporan Institute For Demographic and Poverty Stu­dies (Ideas) menyatakan penghimpunan dana di lembaga zakat (LAZ) turun drastis di tengah pan­demi Covid-19. Ideas me­re­ko­men­da­si­kan beberapa strategi yang bi­sa diam­bil Laz agar mampu ber­tahan di tengah pandemi yang sam­pai saat ini belum diketahui ka­pan berakhir. Strategi pertama, menjalin kolabo­rasi program dengan pihak-pi­hak lain. Kedua, memperketat ke­uangan lem­baga selama krisis de­ngan mem­buat skala prioritas, te­ru­tama dalam ang­garan ope­ra­si­onal lembaga.

Strategi berikutnya adalah me­ni­­ngkatkan kanal pembayaran do­nasi se­cara digital sejalan de­ngan me­ni­ng­katkan branding LAZ. Ba­gi LAZ yang men­jadi im­ple­men­tasi proyek dari do­nor, lem­baga harus menguatkan ke­­per­ca­ya­an kepada donor. Bahwa lembaga mereka bisa te­tap bekerja sesuai dengan target ya­ng ditetapkan tanpa me­ng­u­ra­ngi efek­tifvitas layanan program ke­pada mas­yarakat. Ideas melakukan survei ter­hadap 100 responden melalui form online. Se­banyak 49 persen res­ponden me­ru­pakan pegiat so­sial yang bekerja di lembaga amil za­kat, sebenyak 15,3 persen be­ker­ja di lembaga ya­yas­an sosial, dan 35,7 persen be­kerja pada bis­nis sosial. Hasil survei menemukan fak­ta bah­wa pandemi Covid-19 ber­da­m­pak pada menurunnya pe­ng­him­pun­an lembaga secara dras­tis pada ki­sar­an 20-50 persen. Pa­dahal bia­sanya bulan Ra­ma­dhan adalah pun­cak pe­ng­him­pu­nan dana zakat.

Institusi zakat di Indonesia (Baznas maupun LAZ) saat ini masih mengintegrasikan penghimpunan secara manual dan digital. Kedua strategi ini masih menjadi andalan, hal tersebut disesuaikan dengan segmentasi muzaki. Segmentasi muzaki di perkotaan dan muzaki milenial lebih menyukai digital fundraising.

Oleh karena itu, strategi fundraising sangat mempengaruhi muzaki. Oleh sebab itu, inovasi dengan mengintegrasikan manual dan digital menjawab kebutuhan sekaligus mempermudah muzaki dam membayar zakat. Strategi baru yang bisa dipakai antara lain adalah pendekatan keluarga dan konser amal yang tidak hanya bermaterikan agama tetapi juga pentingnya kedermawanan sosial. Seperti halnya yang dilakukan oleh Almarhum Didi Kempot. Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi kepada institusi zakat dalam mengembangkan model fundraising zakat.

*Penulis merupakan Kaprodi Manajemen Zakat dan Wakaf Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dai Ambasador Dompet Dhuafa, Ketua Lazismu Tangerang Selatan, Sekretaris IAEI DKI Jakarta dan ADPISI Jabodetabek

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER