Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi (foto: Asep/Monitor)
MONITOR, Jakarta – Sebanyak 2,3 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) diduga bocor beredar viral di media sosial. Oknum peretas pun mengklaim telah mengambil data tersebut dari situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Terkait hal ini, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengklarifikasi bahwa DPT yang tersebar di media sosial bukan DPR Pemilu 2019, melainkan tahun 2014.
“Heboh isu DPT KPU di-hack. Kalau baca teliti itu DPT 2014, diakses 2013. Bukan DPT Pemilu 2019,” ujar Pramono dalam keterangannya di laman Twitter, Sabtu (23/5).
Ia menjelaskan, publik pun memiliki hak untuk mengakses data tersebut, sehingga tidak perlu meretasnya.
“Bentuk file juga Pdf. Artinya memang aksesibel. Tidak perlu di-hack, memang dulu disediakan untuk publik,” jelas Pramono.
“Lain lagi soal rahasia data pribadi. Dalam DPT memang ada 2 regulasi, keterbukaan informasi vs kerahasiaan data pribadi,” sambungnya.
Selain itu, Pram menjelaskan bahwa jumlahnya juga tidak tepat. Menurut Pram, DPT Pileg 2014 hanya 186,6 juta dan tidak sampai 200 juta.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq memberikan perhatian terhadap maraknya praktik keberangkatan…
MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M segera mamasuki tahap kedatangan jemaah…
MONITOR, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya penegakan ketentuan terkait Over Dimension & Over Load…
MONITOR, Jakarta - Siang itu, panas begitu terik menyengat di Madinah, tidak ada hembusan angin.…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost…