Selasa, 16 April, 2024

Pemuda Sijunjung Koto Bangun Gerakan Selamatkan Petani dan Stok Pangan

MONITOR, Sijunjung – Dampak dari pandemi Covid-19 tidak hanya mengenai kota-kota besar saja. Kabupaten Sijunjung yang dinyatakan zona hijau oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat pasca PSBB tahap I dua pekan yang lalu pun terkena dampak secara tidak langsung akibat pandemi ini.

Banyak dari hasil tani yang dibeli murah akibat industri hilir yang kelabakan selama pandemi ini. Namun demikian, walaupun perekonomian masyarakat sedikit terganggu, akan tetapi itu tidak menghambat gerakan peduli sesama, seperti yang digagas pemuda kecamatan Koto VII peduli.

Pri Menix Dey, pemuda Sijunjung Koto VII yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor dan Wakil Sekretaris Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengkoordinir kebangkitan ekonomi masyarat di tengah pandemi dengan membangun Gerakan Koto VII Peduli. Gerakan ini melibatkan para pemuda-pemudi yang telah dimulai seminggu yang lalu dan telah dibagikan di 3 Nagari yang ada di Koto VII, diantaranya Nagari Limo Koto, Nagari Palaluar, dan Nagari Bukit Bual.

“Gerakan Koto VII Peduli ini adalah implementasi ekonomi keumatan. Yakni menjadi solusi nyata terhadap anjloknya harga beras petani dan di sisi lain membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan beras. Mengapa? karena kami beli beras lansung dari petani dan membagikan ke masyarakat yang membutuhkan,” demikian dikatakan Pri Menix selaku Koordinator Gerakan Koto VII Peduli, Kamis (21/5/2020).

- Advertisement -

Pri Menix menjelaskan Gerakan Koto VII Peduli ini juga sebagai gerakan yang mengejewantahkan semangat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang harga mati bahwa pangan harus tersedia untuk rakyat dan petani harus eksis di tengah goncangan ekonomi dan khususnya pandemi ini. Mentan Syahrul telah menghimbau para Gubernur, Wali Kota dan Bupati agar memperhatikan ketersediaan pangan yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Karena itu kami hadir membantu petani dan masyarakat agar selalu tersedia panganya. Selain membeli beras, gerakan ini juga menggalang donasi sembako dari masyarakat Koto VII baik yang ada di tanah rantau ataupun yang berdomisili di kampung. Total sudah ada sekitar 67 paket sembako yang telah dibagikan,” ucapnya.

“Masih ada 4 nagari lagi yang harus kita bagikan. Mungkin bantuan ini kecil dan sedikit, tapi bagi yang membutuhkan mereka akan bersyukur menerimanya, bagi yang mampu mereka akan berusaha sebisa mungkin membantu. Ini yang kami harapkan dari gerakan kecil ini,” sambung Pri Menix.

Geno, pemilik kedai kopi yang menjadi posko relawan Gerakan Koto VII Peduli mengungkapkan gerakan ini dimulai dengan spontan, berawal dari obrolan ringan rekan-rekan kedai kopi untuk berusaha bergerak setulus mungkin membantu petani dan masyarakat di tengah dampak pandemi virus corona.

“Kami para pemuda bergerak bukan karena mencari nama ataupun suruhan golongan tertentu. Ini murni gerakan kecil dari kami yang belajar cinta akan kampung kami,” tutur Geno.

Ke depan, Gerakan Koto VII Peduli ini akan fokus kepada bidang sosial budaya, pendidikan dan ekonomi di Kecamatan Koto VII khususnya dan Kabupaten Sijunjung pada umumnya.

“Ini yang menjadi harapan para pemuda yang mendirikan gerakan ini. Semoga pandemi ini segara berakhir dengan kehidupan dan tatanan masyarakat yang lebih baik,” tutur Geno.

Perlu diketahui, Gerakan Koto VII Peduli terus menggelar Open Donasi sampai waktu yang tidak ditentukan selama pandemi corona belum berakhir. Relawan Gerakan Koto VII Peduli mengimbau kepada para perantau atau masyarakat yang ingin mendonasikan rejekinya bisa melalui nomor rekening Bank Nagari, Bendahara Irma Yunita 0703.0210.00686-7.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER