MONITOR, Jakarta – Penerapan pelaksanaan PSBB di Ibu Kota, ternyata berdampak kepada menurunnya jumlah volume kendaraan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Syafrin Liputo mengatakan, bahwa volume kendaraan mengalami penurunan sebesar 44,76 persen.
“Ya, ada penurunan sekitar 44,76 persen,” kata Syafrin dalam diskusi virtual facus group dissussion daring bersama dewan transportasi kota Jakarta, Selasa (19/5).
Pemda DKI juga menerapkan pembatasan ekstrem yang dimulai dari 23 Maret hingga 9 April 2020, atau sehari sebelum pelaksanaan PSBB. Hasil kebijakan itu volume kendaraan di ibu kota kembali turun menjadi 38,02 persen.
“Kemudian pembatasan ekstrem 23 Maret hingga 9 April ada penurunan 38,02 persen,” terang dia.
Kemudian, lanjut Syafrin, selama pelaksanaan kerja di rumah atau work from home (WFH) volume lintas kendaraan di ibu kota mengalami penurunan hingga 21,44 persen.
Penurunan tersebut berkaitan dengan berkurangnya jumlah angkutan kota. Yang biasanya sehari mencapai 1,8 juta kendaraan selama WFH jadi 912 ribu kendaraan angkutan kota.
“Angkutan perjotaan biasa 1,8 juta wfh turun 912 ribu,” jelasnya.
Turunnya jumlah volume ini dikarenakan semakin banyak pelaku usah yang tidak buka mengikuti aturan PSBB, kecuali 11 sektor yang diperbolehkan beroperasi. ()