Jumat, 29 Maret, 2024

Melalui Video Conference, Mentan Pantau Tanam Serempak Padi di Kabupaten Tuban

MONITOR, Jakarta – Menjadikan suatu kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Tuban, dengan disaksikannya secara langsung melalui video conference kegiatan tanam Padi di Desa Sugiharjo Kecamatan Tuban oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Acara tersebut diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2020 dihadiri oleh Bupati Tuban Fathul Huda dan didampingi oleh Dandim 0811 Tuban serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Tuban.

Sementara itu, SYL pun memuji para kepala daerah yang bersedia turun langsung memastikan gerakan tanam serentak terlaksana.

“Kalau kepala daerah bersedia turun, mencium aroma sawah dan sungai, ini menandakan akan ada kemajuan bagi daerah itu,” ujar SYL.

Pelaksanaan kegiatan tersebut bertepatan dalam suasana Bulan Suci Ramadhan dan dalam kondisi adanya Wabah Covid 19. Namun demikian, tidak menyurutkan semangat para petani di Tuban untuk terus melakukan aktifitasnya.

Menteri yang 25 tahun menjadi kepala daerah ini mengatakan, pandemi Covid-19 saat ini turut menghantam sektor perekonomian. Sehingga kesuksesan pertanian menjadi demikian penting.

“Maka dari itu, pahlawan Covid-19 bukan hanya tenaga medis, tetapi juga para petani yang memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia ditengah pandemi,” tandas Syahrul.

Gerakan Tanam yang digagas Kementan, kata SYL juga merupakan salah satu bentuk antisipasi krisis pangan yang mengancam dunia, serta antisipasi kemarau panjang.

“FAO (organisasi pangan dunia, red) memprediksi terjadi krisis pangan pasca pandemi. BMKG juga memprediksi akan terjadi kemarau panjang. Karenanya, kita harus gencarkan tanam padi, jagung dan kebutuhan pangan lainnya. Sehabis panen, langsung tanam lagi. Jika ini kita bisa di-akselerasi, krisis pangan tidak akan menyentuh Indonesia,” tegas Syahrul.

Kabupaten Tuban merupakan salah satu sentra lumbung pangan di Jawa Timur, Luas Tambah Tanam LTT) Padi selama kurun waktu bulan Oktober 2019 s/d April 2020 (OK-APRIL) adalah 76.317 Ha.

Sedangkan khusus untuk bulan Mei 2020 sampai dengan saat dilakukannya pemantauan penanaman oleh Mentan SYL, LTT Padi mencapai 3.592 Ha. Dan diproyeksikan LTT Padi pada Bulan Mei ini mencapai luas 9.218 Ha. sehingga Capaian LTT Padi pada Oktober 2019 s/d Mei 2020 (OK-MEI) adalah 85.535 Ha.

Demikian pula dengan tanaman Jagung, LTT OK-APRIL mencapai luas 104.651 Ha, dan diproyeksikan LTT Jagung pada Bulan Mei ini adalah seluas 9.791 Ha. sehingga Capaian LTT Jagung pada Oktober 2019 s/d Mei 2020 (OK-APRIL) adalah 114.442 Ha.

Untuk produksi Gabah Kering Giling (GKG) rata-rata per tahun 613.520 Ton. Produksi GKG tersebut setara beras 387.745 Ton, sehingga menjadikan Tuban surplus beras rata-rata pertahun mencapai 60 %.

Sedangkan produksi Jagung ratarata per tahun adalah 693.163 ton. Produksi jagung di Tuban merupakan salah satu pemasok terbesar bahan baku industri pakan ternak di Jawa Timur.

Dalam upaya pengembangan jagung di Kab. Tuban, saat ini telah dilaksanakan program perbenihan jagung berbasis korporasi petani. Pelaksanaan program tersebut cukup berhasil, sebagaimana di sampaikan Bupati Tuban.

“Kalau selama ini Tuban import Jagung, kedepan akan eksport Jagung dan direncanakan dalam waktu dekat bila Bapak Mentan SYL berkesempatan hadir, akan dilakukan lounching ekspor benih jagung dari Tuban ke negara Philipina dan Timor Leste,” ujarnya.

Disisi lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi juga mengatakan bahwa gerakan tanam serentak ini merupakan terobosan Menteri Pertanian SYL dalam menghadapi pandemi virus corona sehingga ketersediaan pangan aman. Sasaran tanam padi dan jagung tahun 2020 cukup tinggi dibanding realisasi tahun sebelumnya.

“Langkah nyata agar mencapai keberhasilan sasaran tersebut, pertanaman padi bulan Mei sampai dengan September 2020 harus dioptimalkan. Gerakan tanam serentak ini pasti bisa mewujudkan hal tersebut,“ jelasnya.

Sesuai harapan petani yang disampaikan pada acara Vidcon tersebut, untuk dapat lebih meningkatkan hasil produksi Pangan di kabupaten Tuban dimohon kepada Mentan SYL agar dapat memberikan fasilitas sarana produksi alsintan, terutama alat panen (Combine) disamping sarana produksi lainnya : seperti Pompa Air, Jaringan Pipanisasi, Traktor, Dryer dan sebagainya.

Selain itu ada satu keluhan petani cabe di Tuban, harga Cabe saat ini sangat rendah, Cabe Rawit Hijau harganya hanya berkisar Rp.2.500,s/d 3.000,- per kilo, Cabe Besar/Kriting harganya berkisar Rp, 3.500,-s/d 4.000,- per kilo, sedangkan harga Cabe Rawit Merah Rp.7.000 S/D- 8.000,- per kilo, untuk meningkatkan harga cabe tersebut dimohon kepada Bapak Mentan SYL untuk dapat memberikan solusi sehingga petani cabe di Tuban tidak mengalami kerugian yang cukup besar.





- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER