MONITOR, Surabaya – IT Telkom Surabaya resmi menyerahkan alat canggih kepada Pemkot Surabaya. Alat tersebut yaitu Robot Servis dan Ruang Steriliasi APD di Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/2020).
Rose atau Robot Servis ini berfungsi untuk membawa logistik kebutuhan pasien di Ruang Isolasi. Rektor ITT Surabaya, Tri Arief Sardjono, mengatakan Robot Servis yang secara resmi diberikan kepada Pemkot merupakan hasil final pasca dilakukan penambahan fitur lain.
“Sepekan lalu sudah ditinjau oleh Bu Wali Kota Surabaya, dan saat ini merupakan hasil final yang lengkap dengan fitur terbarunya,” ungkapnya.
Fitur pada Robot Servis tersebut diantaranya design body robot yang ramping, sudah disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit berlorong. Berbentuk seperti rak bersusun, alat canggih yang satu ini dapat menampung beban hingga 150 kilo gram dengan roda yang dapat bergerak hingga 360 derajat.
“Rose juga dilengkapi dengan lemari pendingin untuk menyimpang obat-obatan dengan temperatur yang mudah disesuaikan,” kata Arief.
Lanjut Arief, Robot Servis dilengkapi dengan tablet dan kamera yang digunakan sebagai alat komunikasi antara tenaga medis dan pasien. Sehingga meminimalisir untuk keduanya berinteraksi.
“Kamera Omni sebagai penangkap gambar kondisi lingkungan disekitarnya saat robot dikontrol yang dapat dilakukan menggunakan joystik atau android,” paparnya.
Selain Robot Servis, IT Telkom Surabaya juga memberikan ruang steriliasi Alat Pelindung Diri bagi para tenaga medis.
“Ruang sterilisasi APD merupakan improvement, yang sebelumnya ruangan masih terbuka yang saat ini sudah kedap udara.
“Kemudian ada negative pressure yang memiliki fungsi untuk membuang udara yang disterilkan menggunakan Ultra Violet C dan Hepa Filter,” lanjutnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismahirini mengaku sangat mengapresiasi dengan hadirnya karya-karya kreatif ditengah wabah.
“Di tengah kondisi saat ini, IT Telkom Surabaya telah memberikan sumbangsi lewat karya-karyanya yang patut untuk diparesiasi,” ungkap Risma.
Untuk Ruang Steriliasi APD, Risma berharap dapat membantu para tenaga medis lebih aman saat menangani pandemi Covid 19.
“Logikanya para tenaga medis menggunakan APD saat menngani pasien covid 19, bagaimana mereka bisa tertular? Saat itu saya berpikir mungkin saat melepas APD para tenaga medis tidak dalam keadaan steril dan virus bisa menempel. Makanya penting bagi tenaga medis untuk mesterilkan APD yang sudah dipakai untuk menangani para pasien Covid 19 sebelum dilepas,” ungkapnya.
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…